
Manado, BeritaManado.com — Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel menegaskan bahaya mengonsumsi obat Deksametason tanpa resep dari dokter.
Steaven Dandel enggan berspekulasi soal klaim ilmuwan Inggris yang menyebut Deksametason sebagai terobosan besar dalam perang melawan virus corona.
“Belum ada penelitian resmi. Jadi masyarakat tidak boleh menjadikan itu sebuah keputusan yang harus diikuti,” tegas Dandel, Rabu (17/6/2020).
Dandel menjelaskan, Deksametason sebenarnya adalah obat anti-inflamasi atau anti-peradangan.
Meskipun dijual bebas dengan harga terjangkau, Deksametason tergolong obat keras.
“Obat ini biasanya diperuntukkan bagia pasien cidera kepala berat, peradangan hebat, dan penyakit otoimun,” jelasnya.
Soal efektifitas obat melawan COVID-19 dalam tubuh, Dandel kembali menegaskan itu masih kontroversi.
“Masih membutuhkan pengujian lagi. Beberapa kasus memang dipakai menangani pasien COVID-19 berat. Tapi, sifat Deksametason ini menekan sistem imun, sehingga justru tidak direkomendasikan, apalagi mengeliminasi virus perlu sistem imun yang terjaga,” terangnya.
Ia menambahkan, konsumsi Deksametason juga berpotensi menimbulkan beberapa efek samping.
“Mulai dari udem atau bengkak, sampai gangguan mental, osteoporosis dan hipertensi. Jadi penggunaannya harus berdasarkan resep dokter,” tandasnya.
(Alfrits Semen)
(Alfrits Semen)