TOMOHON, beritamanado.com – Kota Tomohon dipilhnya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Workshop Panas Bumi yang menghadirkan pemateri berkopeten baik dari UGM CaRED Program Pemberdayaan Masyarakat, Unsrat Manado, Direktorat Panas Bumi dan beberapa pembicara lain yang dilaksanakan di aula lantai III kantor walikota, Kamis (02/07/2015).
Asisten Administrasi Umum Ir Harold Lolowang MSc dan Kepala Bappeda Ir Enos Pontororing MSi yang mewakili Walikota Tomohon Jimmy Eman menerima informasi penting dalam pengusahaan panas bumi dalam Undang-Undang nomor 21 tahun 2014 yang disampaikan dari Direktorat Panas Bumi Budi Herdiyanto SE dengan pembahasan regulasi pengelolaan panas bumi di Indonesia yang di dalamnya proyeksi pengembangan Energi baru terbarukan, regulasi panas bumi, kewenangan pengusahaan panas bumi, kebijakan pengembangan panas bumi dan panas bumi di Sulawesi Utara.
Kota Tomohon sendiri memiliki potensi cadangan yang mungkin yaitu 150 dan terbukti 78 dengan kapasitas terpasang 80 MW yaitu panas Bumi Lahendong. Wilayah ini merupakan bagian dari pengembangan panas bumi yang ada di Sulawesi Utara selain di Kota Manado dan kabupaten lainnya. Dengan 9 titik potensi pada peta sebaran potensi panas bumi tahun 2014 dengan total potensi sebesar 896 MW. Sedangkan untuk pengelolaannya saat ini oleh PT Pertamina Geothermal Energy dan telah menghasilkan listrik sebesar 8 MW dan saat ini sedang mengembangkan unit 5 dan 6 sebesar 2X20 MW.
Dalam workshop ini menampilkan pemateri Dr Ir Pri Utami MSc menyampaikan panas bumi dan pembangunan berkelanjutan, Dr Ir I Wayan Warmada dari Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik UGM membawa materi aspek sosial dan kultural pengembangan panas bumi, Hesky Kolibu ST MT dari UNSRAT menyampaikan materi pemanfaatan panas bumi. (ray)