Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Agama dan Pendidikan

Darah Martir Beato Alonso Jadi Benih Pertumbuhan Iman Gereja Keuskupan Manado

by Frangky Wullur
Selasa, 27 April 2021, 18:18 pm
in Agama dan Pendidikan, Berita Utama
A A
  • 2shares
Dekorasi Altar dengan bunga dan gambar Beato Juan Alonso Fernandez MSC yang dilakukan umat Paroki St. Petrus Langowan

Manado, BeritaManado.com — Darah martir Beato Juan Alonso Fernandez MSC diyakini akan menjadi benih bagi pertumbuhan iman gereja dan umat Keuskupan Manado di masa yang akan datang.

Demikian petikan refleksi dalam rangka syukur beatifikasi Pastor Juan Alonso Fernandez MSC yang disampaikan Pastor Johanis Mangkey MSC saat Misa Syukur di Biara MSC Paal Tiga Karombasan, Manado, Senin (26/4/2021) sore.

Pada kesempatan tersebut, Pastor Johanis Mangkey mengawali refleksi dengna ungkapan kata-kata dari Beato Juan Alonso “saya tidak ingin mereka membunuh saya, tapi saya jgua tidak punya alasan untuk meninggalkan umat ini karena takut”.

“Beato Juan Alonso adalah imam misionaris yang punya keberanian untuk mewartakan cinta Kristus di tengah-tengah ancaman, termasuk risiko dibunuh. Hal inilah yang membuat Beato Juan Alonso sanggup bertahan menghadapi berbagai tekanan hidup,” kata Pastor Johanis Mangkey.

Mgr. Benedectus Estephanus Rolly Untu MSC bersama imam di Biara MSC Paal Tiga Karombasan

Mengenai beatifikasi Pastor Juan Alonso Fernandez ini mulanya direncanakan akan digelar pada 4 Desember 2020, namun ditunda karena adanya Pandemi COVID-19 dan baru bisa digelar setelah Paskah, tepatnya 23 April 2021 lalu.

“Jejak Beato Juan Alonso sendiri di Keuskupan Manado dapat dilihat dalam buku baptis yang ada di beberapa paroki, seperti di Kokoleh, Laikit, Langowan dan Tataaran. Mungkin juga catatan yang sama bisa saja ada di paroki-paroki lain antara tahun 1963 – 1965,” kata pastor Johanis Mangkey.

Menyeberangi jalan yang terputus dengan memikul motor besarnya dan memikul perahu waktu menyeberangi sungai adalah dua peristiwa yang turut mewarnai lika liku pelayanan Beato Juan Alonso saat melayani umat di wilayah Sonder dan Minahasa Tenggara.

Tidak hanya itu, menyantai kuliner ekstrim tikus dan kelelawar saat menghadiri ibadah pemakaman di wilayah Desa Passo juga turut menghiasi kisah inspiratif misionaris asal Spanyol ini.

Pastor Johanis Mangkey MSC saat membawakan refleksi tentang Beato Juan Alonso Fernandez MSC

“Saya yakin dari surga, kisah hidup dan pelayanan Beato Juan Alonso memberikan pesan dan inspirasi untuk kita saat ini sebagai umat Keuskupan Manado khususnya di paroki tempat Beato Juan Alonso pernah berkakrya. Demikian juga sebagai sesama anggota komunitas MSC, kehidupan Beato Alonso kiranya menjadi inspirasi untuk semakin meneguhkan panggilan hidup,” tutur Pastor Johanis Mangkey.

Kemartiran zaman sekarnag menurut Pastor Johanis Mangkey mungkin tidak lagi hanya karena mati dibunuh, melainkan sejauh mana totalitas pemberian diri dan komitmen hingga akhir dalam melayani melalui kerja giat tanpa pamrih, serius tidak asal jadi, tuntas dan setia pada tugas serta bertanggun jawab.

“Beato Juan Alonso menjadi berkat yang besar bagi umat di Keuskupan Manado dan tentu saja para MSC. Saya yakin, dari surga Beato Juan Alonso akan terus menjaga dan membantu pertumbuhan dan perkembangan gereja sekaligus pelindung Keuskupan Manado. Beato Juan Alonso telah menunjukkan arti suatu pengabdian.

Pada bagian akhir refleksinya, Ppastor Johanis Mangkey MSC menyampaikan usulan kepada Uskup Manado, dimana nama Beato Juan Alonso Fernandez MSC bisa dimasukkan dalam kalender liturgi tanggal kemartiran  Beato Juan Alonso Fernandez MSC, sehingga setiap tahun bisa diingat.

Usulan kedua, nama Beato Juan Alonso bisa diabadikan pada nama paroki, stasi, wilayah rohani, sekolah atau lainnya sebagai bentuk penghormatan atas jasa pengabdiannya dalam melayani umat.

Mgr. Joseph Suwatan MSC

Pada bagian lain, Uskup Emeritus Manado Mgr. Joseph Suwatan MSC sedikit menyampaikan penjelasan asalan kenapa pada tahun 1963 – 1965 misionaris asal Spanyol bisa tibda dan melayani umat di Indonesia khususnya Keuskupan Manado.

“Waktu itu situasi politik di Indonesia tidak memungkinkan untuk menerima misionaris dari negeri Belanda. Maka atas upaya Provinsialat MSC Belanda memohon bantuan Provinsialat Brazil untuk mengirimkan misionarisnya ke wilayah Jawa Tengah. Di Maluku, hadir misionaris MSC dari Irlandia dan yang datang ke Minahasa yaitu orang Spanyol yaitu  Pastor Juan Alonso Fernandez MSC. Sesudah Pastor Alonso ada juga misioanris Spanyo lainnya yaitu Pastor Fidelia MSC di Tompaso Baru dan disusul Pastor Junoy MSC yang sempat berkarya di Kembes dan Tanawangko. Pastor Junoy ini juga sempat datang ke Manado saat tahbisan Uskup saya tahun 1990 silam dan beberapa tahun kemudian merayakan 50 tahun imamat di Paroki Kembes,” ungkap Mgr. Suwatan.

Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC

Sementara itu, Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC menyambut baik usulan Pastor Johanis Mangkey MSC untuk mengabadikan nama Beato Juan Alonso  Fernandez MSC untuk gereja, stasi, wilayah rohani ataupun sekolah.

“Mengenai karya Beator Juan Alonso Fernandez MSC, kiranya bisa jadi inspirasi. Meski proses beatifikasinya tidak dilakukan di Keuskupan Manado. Untuk usul yang disampaikan untuk mengabadikan nama Beato Juan Alonso Fernandez MSC, akan dibicarakan lebih lanjut lagi waktu yang tepat agar bisa menjadi peringatan resmi gereja khususnya di Keuskupan Manado,” ungkap Mgr. Rolly Untu.

(Frangki Wullur)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 2shares
Tags: benedictus estephanus rolly untujohanis mangkey

Berita Terkini

Dukung Swasembada Pangan, Ewindo Hadirkan Investasi Besar untuk Jawab Tantangan

14 Mei 2025
Astaga! MK Coret Semua Paslon Bupati-Wabup di Pilkada Barito Utara Karena Terbukti Politik Uang

Astaga! MK Coret Semua Paslon Bupati-Wabup di Pilkada Barito Utara Karena Terbukti Politik Uang

14 Mei 2025
Konsep Otomatis

Menkes Sebut, Pria Pakai Jeans Ukuran di Atas 32-34 Wafatnya Lebih Cepat

14 Mei 2025

Jika Kota Langowan Terwujud, Objek Vital Seperti ini Perlu Ditambah

14 Mei 2025
Diam-diam Dibahas Bareng Ketum Parpol, Prabowo Ngotot RUU Perampasan Aset Disahkan?

Diam-diam Dibahas Bareng Ketum Parpol, Prabowo Ngotot RUU Perampasan Aset Disahkan?

14 Mei 2025

Alfamidi dan SGM Eksplor Edukasi Orang Tua agar Penuhi Zat Gizi Anak

14 Mei 2025

Serapan Emisi Karbon 4,5 Juta Kg, Generali Indonesia Gandeng Jejakin untuk Jaga Pertumbuhan Mangrove 

14 Mei 2025
Wali Kota dan DPRD Manado Sepakati RPJMD 2025–2029

Wali Kota dan DPRD Manado Sepakati RPJMD 2025–2029

14 Mei 2025
Braien Waworuntu Dukung Kapolda Sulut Berantas Premanisme di Sulut

Braien Waworuntu Dukung Kapolda Sulut Berantas Premanisme di Sulut

14 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.