Bitung, BeritaManado.com – Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan kebijakan SMK Negeri 5 Kota Bitung yang mematok biaya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dinilai terlalu memberatkan.
Dari informasi, biaya PKL dipatok bervariasi tergantung jurusan yakni Teknik pendingin dan tata udara, Teknik otomasi industri serta Teknik komputer dan jaringan.
Biaya yang dipatok mulai dari Rp 425 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 525 ribu.
“Biaya PKL yang diminta pihak sekolah terlalu besar, apalagi di situasi pandemi seperti ini. Kami mohon ada keringanan,” kata sejumlah orang tua siswa.
Pihaknya juga mempertanyakan adanya biaya PKL, padahal setahu mereka SMK Negeri 5 adalah salah satu sekolah penerima BOS.
Serta SMK lain yang juga melakukan PKL tidak memungut biaya sama selalu ke peserta PKL.
“Kalau ini pungli, mohon instansi terkait menindaklanjutinya jangan hanya didiamkan,” katanya.
Terkait kebijakan biaya PKL, Kepala SMK Negeri 5 Kota Bitung, Maxi F A Rompas tidak menampik.
Maxi mengatakan, kebijakan itu terpaksa diambil karena dana BOS tidak mencukupi serta pihaknya tidak memiliki unit usaha untuk mengcover biaya PKL.
“Selain itu, kebijakan itu diputuskan melalui kesepakatan dengan orang tua. Tidak mungkin kami menagih dan menetapkan besaran biaya PKL tanpa persetujuan serta biaya PKL ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun,” kata Maxi, Selasa (14/09/2021).
Ditambah lagi kata dia, biaya PKL itu digunakan panitia untuk mengurus para siswa selama PKL seperti biaya transpor saat melobi perusahaan, antar siswa ke lokasi PKL dan biaya jemput saat penarikan serta biaya pembuatan laporan.
“Biaya yang kami minta ini bukan untuk kepentingan sekolah, tapi untuk para siswa yang ikut PKL. Ditambah lagi, biaya bisa dicicil oleh para orang tua karena kami mengerti kondisi ekonomi yang lagi susah akibat pandemi,” katanya.
(abinenobm)