BITUNG—Sejumlah staf pengajar di SD Inpres 6/84 kota Bitung mempertanyakan anggara Bantuan Operasional Siswa (BOS) disekolah tersebut. Pasalnya menurut para pengajar, dana BOS tidak jelas dipergunakan untuk apa dan lebih anehnya lagi kepala sekolah mengaku dana tersebut sudah habis terpakai.
“Setiap kali kami membuat Proposal untuk kegiatan sekolah, selalu tidak ada anggaran kerena menurut kepala sekolah dana BOS sudah habis terpakai. Sedangkan disekolah sendiri tidak jelas kegitan apa yang telah dibiayai oleh dana tersebut,” kata salah satu guru disekolah tersebut yang meminta namanya dirahasiakan.
Menurut para guru di SD 6/84 kota Bitung, kuat dugaan kepala sekolah telah memakai dana BOS dengan tujuan tidak jelas. Bahkan dana tersebut tidak menutup kemungkinan dipergunakan untuk keperluan pribadi oleh kepala sekolah, namun sayangnya tidak disampaikan secara trasparan.
“Kalau memang dana tersebut jelas peruntukannya pasti sudah ada laporan resmi dari kepala sekolah, namun sampai saat ini dana tersebut dinyatakan habis tanpa jelas peruntukkannya,” ujar staf guru lain di sekolah tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Dikpora kota Bitung, Herman Rompis, mengaku bakal segera menindaklanjuti dengan jalan memanggil oknum kepala sekolah tersebut. Karena menurutnya, dana BOS tidak perlu ditutup-tupi penggunaannya, apalagi terhadap masyarakat.
“Saya akan panggil kepala sekolah SD 6/84 tersebut untuk meminta klarifikasi soal dana BOS, dan jika benar tentu saya akan memberikan sangsi tegas karena jelas tindakan tersebut sudah melanggar,” kata Rompis.
Rompis sendiri mengaku sangat kecewa jika masih ada kepala sekolah yang menyalah gunakan dana BOS, karena itu sama dengan korupsi dan penyakit yang sulit sekali diobati. Rompis sendiri mengingatkan seluruh kepala sekolah, baik SD maupun SMP yang ada di kota Bitung hendaknya memperhatikan surat edaran yang dikeluarkan Dikpora terkait tranparansi laporan dana BOS yang harus ditempel di papan pengumuman.(en)