Tomohon – Dalam rangkaian kegiatan Natal Yesus Kristus Fakultas Teologi UKIT tahun 2009, Sabtu, 5 Desember lalu Panitia bersama pimpinan, dosen dan pegawai Fakultas Teologi UKIT melaksanakan Natal bersama dalam bentuk kegiatan Kebersamaan dengan anak-anak tuna runggu di Asrama SLB Damai Tomhon. Kegiatan Kebersamaan Natal ini, menurut Panitia bertujuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh anak-anak tuna runggu tersebut sebagai bentuk penghayatan terhadap makna kelahiran Yesus Kristus. Hadir dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Teologi UKIT Pdt. K.A. Kapahang-Kaunang, MTh.
Kegiatan tersebut diawali dengan ibadah dan kemudian dilanjutkan dengan kerja bakti bersama. Setelah itu, anak-anak di SLB ini diajak nonton bersama dengan Panitia, Dosen dan Pagawai Fakultas Teologi UKIT. Film yang diputar sangat tepat dengan keadaan anak-anak ini. Karena film yang mereka nonton menceritakan tentang kisah nyata kehiduapn Helen Keller, seorang wanita yang tuli dan bisu serta buta namun sukses. Pesan dari film ini, bahwa meski hidup dengan kondisi tubuh yang seperti itu, harapan kesuksesan mestinya tidak harus pudar. Menurut Roy Langoy, STh, salah satu Panitia Natal Fakultas Teologi, maksud dari pemutaran film ini adalah untuk membangkitkan semangat anak-anak di SLB itu untuk terus berjuang menggapai masa depan meski dalam kondisi tubuh yang seperti itu.
Anak-anak tuna runggu di SLB ini juga mendapat kado Natal berupa buku-buku rohani serta pernak-pernik dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang disalurkan melalui panitia. Panitia juga membagikan sebanyak 33 Alkitab bergambar yang khusus untuk dibaca anak-anak. Medy Tuerah-Mantow, selaku Pembina asrama mengaku sangat bersyukur karena mendapat Alkitab untuk anak-anak di sekolah yang diasuhnya. “Mereka pasti senang dan bahagia menerima Alkitab ini,” kata Mantow.
Rencananya, pengalaman dengan anak-anak SLB ini, terutama mengenai komunikasi bahasa tubuh yang mereka gunakan, akan divisualisasikan dalam perayaan ibadah puncak peringatan Natal Yesus Kristus Fakultas Teologi UKIT pada tanggal 16 Desember nanti. Menurut Ketua Panitia Delvis R. Zatmiko, M.Teol., bahasa-bahasa tubuh dari anak-anak di SLB yang berhasil direkam oleh Panitia tersebut berisi ungkapan hati mereka terkait dengan kehidupan mereka. “Mudah-mudahan, ini nantinya akan menjadi masukan buat Fakultas Teologi dalam merancang model pendidikan agama Kristen bagi anak-anak seperti mereka,” tandas Zatmiko. (dp)