Bitung – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Bitung menyatakan menutup sementara pelabuhan dari aktifitas peayaran. Mengingat dalam beberapa hari ini sejumlah rute pelayaran tidak memungkinkan untuk dilayari karena kondisi cuaca ekstrime.
“Kita telah mengeluarkan himbauan kepada nahkoda dan pengusaha pelayaran agar tidak melakukan pelayaran sampai ada informasi dari KSOP Kota Bitung mengingat kondisi cuaca yang tidak aman bagi dunia pelayaran,” kata Kepala KSOP Kota Bitung, Bay Hasani, Rabu (15/1/2014).
Hasani mengaku, pihaknya juga telah melarang semua kapal yang hendak keluar dari pelabuhan Kota Bitung untuk sementara waktu. “Kami juga telah menghimbau kapal yang sudah terlanjur berlayar agar segera berlindung atau mencari pelabuhan terdekat menunggu cuaca membaik,” katanya.
Larangan ini dikeluarkan Hasani mengingat dari pantauan cuaca ketinggian gelombang dalam beberap hari ini cukup tingga dan tidak aman untuk dilayari. “Kita memantau dari laporan cuaca BMKG lewat internet, dan kami melihat memang keinggian ombah disejumlah jalur pelayaran mencapi 3 hingga 5 meter. Ini sangat berbahaya untuk dilayari,” jelasnya.
Selain menutup sementara jalur pelayaran keluar dan masuk Kota Bitung, ia juga mengaku telah menghimbau para nahkoda dan pemilik kapal yang sementara lego jangkar Selat Lembeh agar ikut waspada. “Kita instruksikan nahkoda yang sementara berlabuh dan saandar di palabuhan agar menyisakan minimal 2/3 dari jumlah awak di kapal untuk berjaga-jaga,” katanya.
Hal itu dilakukan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kapal hanyut akibat gelombang dan badan kapal menabrak dermaga. “Sudah banyak kejadian kapal yang putus jangkar hingga menabrak kapal lain karena arus serta gelombang dan ini yang kita jaga,” katanya.
Lebih lanjut Hasani menyatakan, larangan ini dikeluarkan semenjak dari hari Selasa (14/1/2014) karena kondisi cuaca terus memburuk hingga pihaknya memutuskan menutup sementara aktifitas pelayaran dari dan keluar Kota Bitung.(abinenobm)