
SANGIHE, BeritaManado.com — Chrismelia Ratundulage, Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tariang Lama, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang menderita Tumor di wajahnya, akhirnya bisa bernafas lega.
Pasalnya, pasca kunjungan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Utara (Sulut), Jull Takaliuang, bersama pengurus LPA Sangihe, bahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Daerah (DPPAD) Kepulauan Sangihe, bersamaan dengan kedatangan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Kepulauan Sangihe, kerinduan anak yang biasa dipanggil Melly yang masih berumur 12 tahun ini, terjawab sudah.
Melly akan segera menjalani proses pengobatan di RSUP Prof Dr R D Kandou Manado, dengan bantuan Pemkab Sangihe, DPPAP, dan Dinkesda, berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi sulawesi utara.
Hal ini dibenarkan Rahel Dalawir, Kepala Bidng (Kabid) Perlindungan Perempuan dan Perlindungan khusus Anak, DPPAD Sangihe
“Beberapa waktu yang lalu, Melly sudah sempat berobat di manado, namun karna faktor kesalahpahaman akibat kurangnya pemahaman pihak keluarga, maka pengobatannya tidak berlanjut,” ungkap Dalawir.
Dalawir menambahkan, meski didera tumor yang lumayan berbahaya diwajahnya, Melia tak turut kehilangan motivasi untuk bersosialisasi bahkan bersekolah, apalagi dengan statusnya yang akan segera mengikuti Ujian Nasional (UN).
“Untuk urusan UN, kami DPPAD yang akan mengakomodir dengan melakukan konsultasi bersama Dinas Pendidikan, karna semakin cepat penanganan kesehatan anak ini, maka akan lebih baik,” sambungnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Daerah Sangihe, Joppie Thungari ketika dihubungi via telepon, pada Kamis, (5/3/2020).
Thungari menuturkan jika pihaknya sementara berkoordinasi dengan pihak Dinkes Provinsi, dan RSUP Kandouw terkait perawatan Melly.
“Tim dari Provinsi akan turun langsung menjemput Melly, guna pengobatannya, tinggal menunggu waktu pemberangkatan, karna cuaca belum memungkinkan,” Beber Thungari.
Lanjut Thungari, di Manado, Melly akan menginap di asrama tempat perawatan penderita tumor anak, sehingga korban bisa menetap bersama pendamping tanpa dikenai biaya.
“Nantinya untuk keperluan pembiayaan akan divantu oleh beberapa instansi terkait, bahkan RSU Kandouw sudah siap memberikan layanan pengobatan gratis,” sambungnya
Diketahui sebelumnya, kesalahpahaman terkait pengobatan sebelumnya, Melia telah dua tahun beraktivitas dengan tumor diwajah yang mulai membesar seiring berjalannya waktu.
Disisi lain, sebagai bentuk kepedulian dan kasih, Forum Wartawan Sangihe (FORWAS) juga ikut turut andil menyumbangkan bantuan kepada anak Meli di Kediamannya di Desa Tariang Lama.
Ketua Forwas, Verry Bawoleh menyatakan, penyerahan bantuan kepada anak yang mengalami sakit tumor ini murni dari hati FORWAS.
“Kami juga merasa kasihan dengan penyakit yang diderita anak ini, jadi dari perikemanusiaan hati kami tersentuh dan harus menyerahkan bantuan. Meskipun tidak seberapa, tapi bantuan ini bisa menjadi kebutuahan selama proses penyembuhan,” singkat Bawoleh.
(Erick Sahabat)