
MANADO – Cewek ‘Duara’ mulai menjamur di Kota Manado. Menariknya pekerjaan para penjajah cinta ini mulai didominasi gadis belia alias anak pelajar. Kali ini tim investigasi beritamanado mencoba memulai penelusuran guna memberitakan fenomena malam dari kota kerukunan beragama ini.
Jumat (28/01/11) malam, tim beritamanado mencoba menyusuri sejumlah tempat yang ditenggarai menjadi tempat transaksi maksiat sejumlah lelaki hidung belang yang ingin memuaskan hasrat biologisnya.
Nekatnya transaksi maksiat tersebut terang-terangan dilakukan di pinggir jalan, seperti di jalan Boulevard tepatnya belakang pusat perbelanjaan “MM”, tim beritamanado menjumpai puluhan wanita dengan pakaian minim sedang berkerumun dibawah pohon pinggiran trotoar sambil merokok serta bercanda gurau dengan rekan seprofesinya, seraya sesekali menggoda lelaki yang lewat dengan kalimat, “Boleh Mo Goso,” tutur mereka dengan godaan hangat.
Cewek ‘Duara’ begitu cara lelaki hidung belang menyebut para gadis belia yang mau menemani para penggemar cinta ini untuk berkencan selama satu jam . DK alias Kati pelajar Salah satu SMP Manado ini kepada beritamanado menjelaskan untuk sekali kencan dengannya dalam satu jam bisa dilakukan dengan tarif Rp 200 ribu saja.
“Terserah ngana mo beking apa pa kita, mar Duara dulu dang, kong cuma boleh satu kali ne baku nae deng kita,” ujar Kati dengan polosnya.
Saat ditanya apa boleh lebih murah, sehentak gadis dibawah umur ini bersuara, “Dia pe harga so lebe murah, coba ngana lia pa dorang disana yang so tanta minimal tigara alias tiga ratus ribu,” beber Kati.
Sekedar untuk diketahui, biasanya praktek maksiat tersebut dilakukan di hotel-hotel kaki lima sesuai ketentuan mereka, mengingat selama kegiatan berlangsung ada lelaki berbadan tegak yang menjaganya. Dan sekali transaksi biasanya si gadis harus membagi uang pendapatannya dengan mami atau germo yang menaungi aktifitasnya. (is)