
Bitung – Diduga hanya karena cemburu, dua waria harus berurusan dengan Polisi akibat aksi adu jotos.
Kedua waria itu, SD alias Tiara (30) warga Nabati Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa melaporkan rekannya, AU alias Dede (39) warga Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
Dede sendiri dilaporkan atas dugaan penganiayaan terhadap Tiara yang terjadi pada Minggu (04/08/2019) sore.
Ditemui di depan ruangan penyidik Polres Bitung, Dede yang mengaku baru dijemput anggota Polres, Rabu (07/08/2019) saat dirinya sementara bersembunyi di Pardo Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa menceritakan kronologi hingga dirinya adu jotos dengan Tiara.
“Dia (Tiara, red) cemburu karena laki-laki yang didapatkan malam itu tidak sesuai keinginannya, makanya dia membuat keributan hingga kami berkelahi,” kata Dede.
Dengan gaya kemayu, Dede mengaku, sebelum kejadian, dirinya bersama Tiara, Rahel, Ella dan Fely mengkonsumsi Miras dicampur ehabond di salah satu acara nikah di wilayah Manembo-nembo Atas.
“Kami minum dari malam Minggu sampai hari Minggu sore. Namun, Tiara sudah mulai sensitif dan membuat keributan karena tidak mau dengan pasangan laki-laki yang didapatkan,” katanya.
Rupanya beberapa saat sebelum aksi adu jotos itu terjadi, Dede bersama empat rekannya sesama waria termasuk Tiara berkeliling mencari laki-laki untuk mereka kencani.
“Kami ketemu tujuh orang laki-laki dan Tiara menginginkan bertukar pasangan dengan Rahel dengan alasan laki-laki yang dipilih Rahel jauh lebih ganteng dibandingkan pilihannya,” katanya.
Permintaan Tiara itu tidak digubris dan mulai mencari perhatian dengan mengganggu rekan-rekannya yang sementara asik dengan pasangan masing-masing.
Melihat tindakan Tiara itu, Dede kemudian menegur karena sudah dianggap berlebihan serta mengundang perhatian warga sekitar.
“Saya tegur malah dia balik menantang dan meminta dipukul dengan gelas dikepala serta mulai berteriak-teriak,” katanya.
Emosi Dede kemudian tersulut dan menampar Tiara hingga tejadi aksi saling tarik serta dorong.
Merasa tidak mampu menghadapi Dede, Tiara coba melarikan diri dan terjatuh menabrak pangar hingga mengakibatkan luka memar di bagian muka.
“Saya lihat dia jatuh, saya datangi dan tarik dirambut hingga dipisahkan oleh teman-teman,” katanya.
Tidak terima diperlakukan demikian, Tiara mendatangi Polres Bitung dan membuat laporan penganiayaan.
“Sebenarnya hari Minggu Polisi datang menjemput di rumah tapi saya lari lewat jendela karena takut akan ditembak,” kata Dede dengan mimik serius.
Selain takut ditembak, alasan lain dirinya melarikan diri karena tidak mau ditempatkan satu sel dengan kaum laki-laki.
“Saya takut terjadi apa-apa jika dicampur dengan tahanan laki-laki, makanya saya minta di sel perempuan saja biar aman,” katanya.
Permintaan Dede itu rupanya serius, buktinya dirinya meminta kepada unit PPA agar ditempatkan di sel perempuam, bukan disatukan dengan sel laki-laki.
“Saya tidak sanggup membayangkan jika harus digabung dengan tahanan laki-laki. Oh Tuhan saya tidak sanggup,” katanya seraya gelang-gelang kepala tersenyum nakal.
Sementara itu, kejadian itu dibenarkan Kasubbag Humas Polres Bitung, Iptu Jeldy Pasulatan yang menurutnya masih sementara berproses.
“Kasusnya sementara ditangani penyidik,” kata Jeldy.
(abinenobm)