MANADO – Selama perayaan Natal 2011 dan menjelang tahun baru situasi kamtibnas di seluruh wilayah Sulawesi Utara dinyatakan aman terkendali. Menurut Kapolda Sulut, Carlo Tewu, itu berkat dukungan tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang saling bahu-membahu menjaga kemananan.
Hal tersebut disampaikan dalam diskusi mengenai Evaluasi Kamtibmas 2011 di Aula Bank Sulut Manado, Jumat (30/12).
Hadir pembahas atau pembanding dari tokoh agama dan pegamat hukum dan social Politik, seperti Rektor Unsrat Prof Dr Donald Romokoy SH MH (ahli hukum), Dr dr Taufik Pasiak Msc ahli kesehatan Otak (Pengurus MUI Sulut), Djendri Keincem SH MH (Ketua Pria Kuam Bapa Gereja Mesehi Injili di Minahasa) dan Drs Max Rembang MSi (Pengamat Politik dan Sosial Kemasyarakatan) Sulut, dihadiri 400 peserta dari LSM, pengamat, pengusaha, dan juga pejabat terkait.
Sulut dikenal daerah yang rukun dan damai. Dan ada slogan “Torang Samua Basudara”. Namun, Kapolda mengatakan, untuk kasus kriminalitas di Sulut mengalami kenaikan tiga persen pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 lalu.
Dan kenaikan itu, semuanya karena disebabkan minuman keras.
”Jadi kasus kriminal itu terjadi setelah pelaku minum minuman keras seperti “Cap Tikus dan beberapa jenis miras lainnya,” kata Kapolda.
Saat ini ada sekitar 9838 kasus namun sebanyak 8888 kasus sudah diselesaikan atau mencapai 82 persen. Kasus kriminal, seperti penganiayaan, pencurian dan lainnya.
Sementara itu, juga untuk kecelakaan lalu lintas, (Lakalantas) itu semuanya, karena orang yang membawa kendaraan banyak yang mabuk.
“Ini memang menjadi masalah, sejak lama karena masyarakat Sulut suka minuman keras terutama anak-anak muda,” tambahnya.
Jadi mabuk menjadi penyebab, kasus kriminal naik dan lakalantas mencapai 1.318 namun yang meningal menurun dari 27 orang 2010, tahun ini hanya 24 orang.
Kedepan pihaknya akan tindak mereka yang menjual tanpa ijin mengenai miras. Dan harus dilaksanakan Perda Miras. Miras juga mejadi mata pencarian petani di Minahasa. Ini harus kita juga carikan solusi, agar tidak merugikan petani.
“Kita bisa minum, namun jangan mabuk dan mengangu orang lain,” kata Prof Dr Donald Romokoy. (nadine)