Manado, BeritaManado.com —Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulut Careig Runtu meminta warga masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) mewaspada scam dari luar negeri.
Scam atau trik konfidensi, atau trik kepercayaan dalam upaya untuk melakukan penipuan setelah mendapatkan kepercayaan korban terlebih dahulu itu, telah menjebak sejumlah warga Sulut.
Menurut Careig, masyarakat harus jeli melihat dan memahami berbagai pekerjaan yang ditawarkan dengan upah yang menggiurkan.
“Jangan karena diiming-imingi pekerjaan mudah, upah besar, tau-taunya kita justru dijebak dan menjadi pelaku scam atau scammer, sama seperti mereka,” ungkap Careig Rabu, (5/4/2023) kepada BeritaManado.com.
Lanjut Careig, pada bulan Desember lalu, ada 33 warga Sulut yang berhasil dipulangkan oleh pemerintah dari Kamboja, sebab melakukan pekerjaan sebagai scammer.
“Jadi mereka ditawari untuk bekerja secara daring, ternyata untuk menipu warga negara Indonesia dan menurut informasi dari Disnaker, mereka berhasil menipu uang sebanyak 200 sampai 300 juta rupiah,” beber Careig.
Careig yang juga sebagai ketua Badan pembentukan peraturan daerah (Bapemperda) DPRD Sulut itu menjelaskan bahwa, jika ada pekerjaan di luar negeri sebaiknya segala keperluannya disiapkan di Sulut bukan di tempat lain.
“Ini supaya, pemerintah Sulawesi Utara dapat mengontrol dan menjamin tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri,” terang Careig.
Melihat banyaknya warga Sulut yang ingin bekerja di luar negeri, Careig menyarankan untuk menjalani proses administrasinya di Sulut.
Careig menekankan bahwa, jangan mengurus administrasinya di Jakarta atau Batam sehingga pemerintah sulit melakukan kontrol karena tidak terdata di daerah.
“Jika semua administrasinya termasuk paspor diurus dari Sulut, dengan berkoordinasi bersama Dinas terkait maka, kita bisa melakukan kontrol dan menjamin tenaga kerja kita di luar negeri,” jelas Careig.
Dari data yang berhasil di himpun BeritaManado.com melalui kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulut Erny Tumundo saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV beberapa waktu lalu terungkap bahwa, hampir Semua pekerja asal Sulut di Kamboja adalah ilegal.
“Hampir semua yang bekerja di Kamboja itu ilegal karena mengurus paspor di Jakarta dan di Batam. Tidak mengurusnya di Sulut,” beber Erny.
Tak hanya itu saja, Erny juga mengungkap bahwa, pekerja asal Sulut yang bekerja di Kamboja tersebut menandatangani kontrak kerja yang mencantumkan pekerjaan mereka dengan jelas.
“Dalam kontrak yang ditandatangani itu jelas menyebutkan bahwa pekerjaan mereka sebagai scammer,” terang Erny.
Erny juga mengungkap, terdapat warga asal Sulut bekerja di Kamboja dengan janji, pekerjaannya sebagai cleaning service, namun nyatanya dipekerjakan pada prkerjaan yang sama, yakni sebagai scammer.
(Erdysep Dirangga)