Manado – Dengan bertambahnya populasi manusia pada setiap tahunnya maupun dengan meningkatnya tingkat inflasi yang dirasakan oleh Indonesia saat ini, masyarakat di tuntut untuk mencari jalan keluar terutama keberlangsungan generasi ataupun masa depan dari anak-anak mereka. Untuk itu dibutuhkan beberapa inovasi serta terobosan baru dalam paradigma masyarakat untuk lebih melihat jauh kedepan.
Menurut Eynstein Ganggali yang merupakan pengamat ekonomi Sulut mengatakan bahwa jawaban dari dilema yang di hadapi oleh masyarakat saat ini adalah dengan mempersiapkan tabungan pendidikan jangka panjang untuk anak-anak mereka, sekaligus dengan proteksi kesehatan dan jiwa yang bisa di dapat melalui asuransi dan sebagainya.
“Tabungan pendidikan jangka panjang dan proteksi kesehatan dan jiwa bagi anak merupakan sebuah jawaban bagi masyrakat yang masih bertanya-tanya mengenai masa depan anak-anak mereka. Selain itu hal ini juga merupakan sebuah investasi jangka panjang yang bisa dinikmati oleh genarasi selanjutnya, bahkan saat ini masyarakat di negara maju seperti amerika serikat dan berbagai benua eropa telah menerapkan sistem seperti ini, dan hasilnya juga sangatlah memuaskan,” terangnya.
Lebih jauh Ganggali mengatakan bahwa sejatinya masyarakat Sulut harus memperbiasakan diri untuk menabung dan berinvestasi, karena kita belum tahu masalah apa yang akan dihadapi kedepannya nanti. Maka dari itu dengan menabung dan berinvestasi setidaknya kita bisa mengurangi resiko kesulitan yang akan terjadi di kemudia hari. “Masyarakat Sulut memang tergolong dengan masyarakat yang memiliki daya konsumerisme yang sangat tinggi, bahkan mereka tak tangung-tangung untuk menghabiskan uang dengan berbelanja dan sebagainya, tanpa mereka sadari dengan menabung dan berinvestasi berbagai hal bisa mereka siapkan baik di bidang usaha, mapun berbagai masalah yang akan mereka temukan di kemudian hari, untuk itu paradigma masyarakat yang masih sangat konsumerisme ini sudah seharusnya diubah,” tegas Ganggali. (Risat)