Dirno Kaghoo
Manado — Strategi modern dalam manajemen pencitraan membuat figur Jokowi alias Joko Widodo bisa sukses hingga merebut kursi RI 1. Namun untuk melakukan hal ini, butuh nafas panjang.Para figur yang akan tarung di suksesi Manado 2015, perlu berpikir dua kali untuk mencoba ikut gaya Jokowi.
“Nasibnya (bakal kandidat walikota) bisa ngos-ngosan untuk memunculkan kepercayaan rakyat yang jenuh dengan kehidupan para elit, tidak akan mudah percaya,” terang analis politik Sulut Sudirno Kaghoo menjawab BeritaManado.com Kamis (18/12/2014) malam.
Selain strategi modern dalam pencitraan, menurut Dirno yang pakar jaringan dan pemenangan, Jokowi juga melakukan penggalangan dukungan yang terstruktur, partisipatif dan terukur. Hal itu tidak dilakukan dengan singkat, tapi memakan waktu lama.
“Jokowi membangun kekuatan citra selama bertahun-tahun lamanya dan dimaksimalkan pada tahun terakhir pra-Pilpres, tapi memang strategi ini bisa diterapkan di mana saja pada momentum politik apapun di setiap strata kekuasaan baik pada Pilpres maupun Pilkada,” jelasnya.
Lanjut dia, keunggulan utama Jokowi terletak pada momentum ketika rakyat jenuh dengan pemimpin dari kalangan elit, figur Jokowi muncul sebagai alternatif pilihan rasional.
Kalau pun berniat ikut jejak sukses Jokowi, sebut Dirno para kandidat di suksesi Pilwako Manado perlu membuat pencitraan sejak setahun terakhir.
“Tapi kalau dilihat memang belum ada media yang melakukan pencitraan seperti itu hingga saat ini di Manado,” kata akademisi ini. (Ady Putong)
Baca juga: