Amurang—Buruh bongkar PT Cargill Indonesia Amurang, Kamis (16/8) sekitar pukul 09.30 hingga 11.00 Wita tidak diperbolehkan melakukan bongkar muat. Pasalnya, ke 14 orang tenaga buruh tersebut dipaksa diberhentikan Supervisor Johny Rorimpandey. Akibatnya, melalui koordinator buruh Otniel Tamara meminta Rorimpandey mundur.
‘’Ya, kami telah dirugikan beberapa jam. Padahal, kami harus melakukan bongkar muat kendaraan muatan kopra di PT Cargill Indonesia Amurang. Kenapa kami tak bisa melakukan bongkar muat. Lantaran, kepala Supervisor Johny Rorimpandey meminta tak bisa bekerja,’’ kata Tamara dengan penyesalan.
“Herannya, disaat posisi kami sedang melaksanakan tugas-tugas seperti biasa. Datang kepala supervisor Johny Rorimpandey untuk memberhentikan. Menariknya, pemberhentian bongkar muat tanpa sebab dan akibat.”
‘’Melihat hal ini kami juga marah. Ada apa ini, kenapa kami diberhentikan tanpa alasan yang jelas. Setelah itu, kami langsung bertemu dengan Manager Lindung Samosir. Pak Lindung justru meminta bekerja terus. Hanya saja, pak Rorimpandey malah meminta tetap harus berhenti,’’ tegas Tamara yang dibenarkan Yanny Tampenawas dan Jeffry Sinubu dengan suara keras.
“Akibatnya, kami minta pihak Managemen PT Cargill Indonesia Amurang memberhentikan kepala Supervisor Johny Rorimpandey. Sebab, kami sudah beberapa jam diberhentikan. Padahal, kami tenaga buruh bongkar harus memberi makan istri dan anak dirumah.”
Kepala HRD PT Cargill Indonesia Amurang Arnold Wiliam menyebut sudah selesai. ‘’Kalau masalah itu sudah selesai dengan baik. Sebab, ini hanya masalah antara mitra kerja PT NTW. Mereka justru memuji pak Lindung Samosir. Hanya saja, yang menjadi gelisah mereka adalah Johny Rorimpandey. Tetapi, semuanya telah selesai dengan baik,’’ ungkap Arnold. (and)