Bupati Minut Vonnie Panambunan menghadiri seminar budaya yang digelar Tonsea Union Foundation.
Minut, BeritaManado.com – Gagasan Tonsea Union Foundation agar bahasa Tonsea atau bahasa daerah Minahasa Utara (Minut) dapat masuk ke dalam kurikulum pendidikan akhirnya mendapat dukungan penuh pemerintah daerah.
Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan STh, ketika menghadiri seminar budaya yang digelar Tonsea Union Foundation, Rabu (7/8/2019) memastikan akan mendukung pelestarian budaya Tonsea dengan memasukan bahasa Tonsea dalam kurikulum pendidikan.
“Tahun ini kita bahas, agar tahun depan masuk kurikulum,” ujar Bupati Panambunan.
Ketua Tonsea Union Foundation Ramoy Markus Luntungan (RML) mengatakan agar bahasa Tonsea tidak punah, maka tentu dibutuhkan dukungan dari pemerintah untuk bisa memasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal.
“Kita sudah melakukan uji coba di delapan desa, makanya harus ada kurikulum muatan lokal di Sekolah Dasar (SD). Uji coba ini akan dilakukan pada Desember mendatang, sehingga kami berharap Pemkab Minut bisa membantu dananya melalui Dinas Pendidikan karena bupati tadi sudah mengatakan siap membantu dan membuat Perdanya,” tutur Luntungan.
Ditambahkan Luntungan, pihaknya juga akan meminta bantuan dari orang Tonsea yang berkarir di luar negeri.
“Makanya dinamakan Tonsea Union, ada perpaduan bahasa daerah dan Inggris agar organisasi ini mendapat perhatian baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, sudah ada guru-guru yang bisa berbahasa Tonsea yang berpartisipasi membantu kita, seperti saya sendiri dan bapak Sompie Singal dan masih ada lainnya. Ini program jangka pendek dulu, nanti tahun depan mungkin sudah meluas ke banyak desa dan pemerintah Minuy siap membantu termasuk dari provinsi. Selain itu, kita akan buat pelatihan yang akan diberikan oleh ahli-ahli bahasa yakni tua-tua. Yang penting kita jalan dulu sambil menyusun kurikulum,” tutup Luntungan.
(Finda Muhtar)