Bupati Tetty Paruntu, diminta memperjuangkan kehadiran BLK di Minsel. (foto istimewa)
Amurang – Tahun 2012 ini, Bupati Christiany Eugenia Paruntu menetapkan sebagai tahun investasi untuk Minahasa Selatan. Artinya, 2012 sabagai tahun datangnya investor. Baik dari mancanegara maupun nusantara. Dirasa perlu lagi, dibangun sarana pendukung untuk menampung angkatan kerja khususnya di daerah ini.
Pasalnya, Minsel masih banyak tenaga yang menganggur. Melihat moto Minsel Berdikari Cepat, maka seharusnya sarana pendukung seperti Balai Latihan Kerja (BLK) sudah harus hadir di Kabupaten ini. Ini sangat penting, agar tenaga kerja Minsel juga bisa dikirim keluar daerah.
Demikian kata Tommy Tumuju, tokoh masyarakat Amurang kepada sejumlah media saat berada di rumah kopi Topas, komplek Supermarket Sakura Mart Amurang. Kata Tumuju, Minsel sudah harus memiliki BLK. ‘’Kenapa? Karena ternyata tenaga kerja asal Minsel banyak yang berada di luar. Pun demikian, tenaga kerja Minsel sangat potensial,’’ ujarnya.
Menurut Tumuju, tahun 2012 bupati menyatakan sebagai tahun investasi. Ini program harus nyata, bahkan diminta tak hanya bupati Tetty Paruntu yang harus melakukan lobi-lobi di pusat. Namun, instansi terkait pun harus action pula.
“Sebagai contoh, bila BLK dibangun di Minsel. Maka, perusahaan luar daerah bakal beroperasi di Minsel. Lantas apa yang hendak disiapkan Pemkab Minsel. Tenaga kerja siap pakai yang dirasa perlu untuk dipakai Pemerintah. Nah melalui BLK ini, banyak sekali pencaker yang terlatih untuk bekerja di sejumlah perusahaan,” ungkap Tumuju.
Lanjut dikatakan Tommy, jika memang sudah ada BLK d Minsel, maka masyarakat yang tergolong belum memiliki pekerjaan akan disekolahkan di BLK tersebut. ”Dan saya yakin semuanya akan mendapatkan pekerjaan. Jika itu sudah dilatih di BLK,” jelasnya.
Mempersiapkan hadirnya Balai Latihan Kerja bagi warga yang masuk angkatan kerja khususnya masih pengangguran. Menurut Tommy Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Minsel adalah paling tahu. Seharusnya, instansi ini lebih proaktif untuk memperjuangkannya.
‘’Seharusnya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Minsel pro aktif. Jangan hanya diam dan berharap Bupati CEP memperjuangkannya. Kalau menurut kami, hanya melobi Bupati tercantik di Indonesia ini bisa. Namun demikian, kalau juga instansi terkait malas. Maka hal ini tidak akan terwujud pula,’’ tegas Tommy.
Sayangnya, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Minsel Drs Rolly Karamoj, ketika dihubungi, tidak berada dikantor. Begitupula dihubungi lewat selular dengan nomor 08124426xxxx, dengan keadaan aktif, tetapi tidak menjawab panggilannya. (and)