Airmadidi – Kemarau panjang yang melanda Minahasa Utara (Minut) selama lima bulan terakhir cukup membuat masyarakat menderita.
Lebih dari 80 desa mengalami kekeringan dan sulit mendapat pasokan air bersih. Bahkan, Minut langsung diderah musibah kebakaran hebat yang menghanguskan ribuan hektar hutan serta lahan di Gunung Klabat.
Bupati Minut Drs Sompie Singal MBA Kamis (22/10/2015) mengatakan, ini merupakan kemarau paling parah yang terjadi di Minut. “Dulu pernah kemarau selama sembilan bulan, tapi tidak seperti sekarang. Baru lima bulan sudah kekeringan serta kebakaran lahan dimana-mana. Ini yang terparah,” kata Singal.
Olehnya, Singal menghimbau masyarakat agar hemat menggunakan air bersih serta tidak membakar atau membuang api rokok sembarangan.
“Hati-hati jangan sembarang membakar lahan. Hati-hati juga selama September lalu, sudah terjadi 21 kali kebakaran. Apalagi kekeringan dan sering mati lampu jangan sampai ada kebakaran gedung,” pesannya. (Finda Muhtar)