AMURANG—Kapan dilaksanakan roling pejabat? Sebab, dari segelintir pejabat yang masih tertahan dan sedang membantu Bupati Christiany Eugenia Paruntu (CEP) diantaranya pejabat tukang ba hugel. Sama halnya dengan pejabat amoral, ternyata bupati takut melengsernya. Pun demikian, bupati justru tetap memakainya. Padahal, ada banyak pejabat di Minsel yang melakukan sifat buruk tersebut.
‘’Walau Bupati Tetty Paruntu sudah berusaha melakukan perubahan. Namun, pejabat yang bertugas di Minsel masih belum dipulihkan. Sifat para pejabat Minsel benar-benar ‘kotor’ dimata bunda Tetty. Sayangnya, kasus amoral dan main perempuan belum diketahui. Herannya, bupati CEP masih takut memangkasnya,’’ kata Teddy Ruasey, tokoh masyarakat Minsel ketika menghubungi beritamanado Kamis (20/10) tadi.
Menurut Ruasey, sayang kan kalau bupati masih diliputi pejabat ‘nakal’. Nakal dimaksud, adalah tukang bermain perempuan hingga amoral lainnya. Posisi mereka jangan ditahan, sebab ini akan berimbas pada kepemimpinan bunda Tetty hingga habis masa periodenya.
‘’Ada banyak di SKPD dan bagian-bagian. Sekali lagi, para pejabat yang suka ‘jajan’ tenaga kontrak dan lain sebagainya akan membuat masalah baru dalam kepemimpinan bupati CEP. Mereka itu harus dipangkas, kita tahu kalau bupati Tetty sangat anti dengan hal ini. Maka dengan demikian, hal-hal seperti itu harus segera dipangkas,’’ sebut Ruasey dengan nada keras.
Diakuinya, bahwa pejabat-pejabat tersebut sudah ada sejak kepemimpinan RML-VT. Tapi, kenapa justru masih dipakai bupati Tetty. Untuk itu dirinya minta kepada Bupati Minsel dapat mempertimbangkan pejabat yang terlibat kasus amoral. Jika masih ada pejabat amoral yang menghiasi kepemimpinan jajaran Pemkab Minsel itu akan mencoreng kinerja Bupati yang takut akan Tuhan.
Ruasey menyebutkan, berdasarkan informasi ada beberapa pejabat yang hingga kini terlibat kasus amoral. Itu sangat bertentangan norma agama, bahkan dengan aturan pemerintah sendiri. “Jadi tidak ada salahnya Bupati Minsel mencopot ataupun mengganti pejabat yang tidak seiring dengan pemerintahan Bupati Minsel,” ungkap mantan Hukum Tua Kilometer Tiga ini. (ape)