Manado, BeritaManado.com — Buntut video viral yang menuju tragedi kekerasan tanggal 24 Januari 2021 di Jalan Raya Tumatangtang, Kota Tomohon, diduga melibatkan oknum Wakil Ketua DPRD Sulut terus bergulir.
Teranyar, Gerakan Perempuan Sulut (GPS) Lawan Kekerasan Perempuan dan Anak, Senin (1/2/2021) mendatangi DPRD Sulut guna menyampaikan sejumlah tuntutan mereka.
Dikatakan koordinator aksi Ruth Ketsia mereka menuntut James Arthur Kojongian (JAK) mundur dari anggota DPRD Sulut.
“Rekaman video amatir yang beredar sangat menyakiti hati dan perasaan perempuan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Kejadian ini juga telah melahirkan beragam persepsi negatif terkait konstruksi sosial-budaya terhadap posisi perempuan dalam tatanan keluarga dan bermasyarakat. Serta peristiwa ini sungguh sangat memalukan dan mencoreng citra Lembaga DPRD Sulut,” ungkap Ruth Ketsia.
Ditambahkan Ketsia, perbuatan JAK sebagai pejabat di lembaga terhormat, seharusnya menjadi panutan perilaku moral dan beretika.
“Kejadian ini telah menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam bentuk (KDRT) dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Sulut,” ujarnya.
Diharapkannya juga, peristiwa ini menjadi momentum untuk mengungkap kasus-kasus kekerasan seperti ini yang belum tertangani maksimal, transparan dan tuntas bahkan tertutup dan ditutup rapat sehingga praktek ini terus langgeng terjadi di masyarakat dan tidak menimbulkan efek jera
bagi pelaku.
“Tidak terungkapnya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan mengakibatkan korban semakin mengalami luka batin sepanjang hayatnya yang sulit tersembuhkan bahkan berujung kematian. Korban tidak mendapatkan jaminan atas hak keamanan dan keadilan,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)