Minahasa – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V, kegiatan ini dipusatkan di Komunitas Adat Walak Tombariri, Desa Koha, Kabupaten Minahasa.
Adapun Tema Rakernas; “Memperkuat Organisasi Untuk Memastikan Pemenuhan Hak-hak Masyarakat Adat oleh Negara dalam mewujudkan Kedaulatan Politik Kemandirian Ekonomi dan Kemartabatan Budaya”
Rakernas dibuka Gubernur Sulut, Olly Dodokambey yang diwakilkan Kaban Kesbangpol Sulut, Meki Onibala bersama Sekjen AMAN, Rukka Sombolinggi, Ketua Damanas Hein Namotemo dan Ketua Panitia Rakernas V AMAN, Nedine Helena Sulu, Kamis (15/3/2018) di Balai Pertemuan GMIM Koha.
Meki Onibala dalam sambutannnya mengatakan, kiranya organisasi AMAN semakin baik dan mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman. Apalagi Indonesia dianugerahi Tuhan dengan kekayaan alam, serta keanekaragaman adat istiadat dan seni maupun budaya yang atraktif.
“Tentunya anugerah ini harus ditatap sebagai potensi dan kekuatan yang mesti dikembangkan, lestarikan dan dijaga keberadaannya agar menjadi kekuatan bagi pembangunan daerah,” Meki Onibala.
Meki Onibala berharap, program-program kerja AMAN konstruktif untuk kontribusi bagi pembangunan bangsa, khususnya melestarikan adat istiadat maupun budaya dalam menghargai antar umat beragama, suku dan etnis.
“Warisan leluhur harus pula diwariskan kepada generasi selanjutnya. Karena itu mari kita sama-sama tebar nilai-nilai adat dan budaya leluhur kepada sesama anak bangsa kemana pun kita berada,” terang Meki Onibala.
Sebelumnya, Nedine Helena Sulu, selaku panitia serta mewakili masyarakat adat komunitas Tombulu Pinileng Wanua Koha, mengucapkan terimakasih karena telah mempercayai Sulut sebagai tuan rumah Rakernas V AMAN, hal ini boleh menjadi kebanggaan tersendiri bagi AMAN di Sulut.
“Selamat datang buat semua peserta, yang sekaligus pada 17 Maret 2018 bakal mengikuti perayaan hari kebangkitan masyarakat adat Nusantara ke 19 di benteng Merayakan Tondano. Karena itu saya berharap Rakernas V AMAN bisa berjalan dengan lancar,” ujar Nedine Helena Sulu.
Menurut Nedine Helena Sulu, kegiatan ini diselenggarakan untuk mengupayakan keadilan dan kesejahteraan bagi 17 juta masyarakat adat anggota AMAN yang tersebar di Seluruh Nusantara.
“Semoga melalui kegiatan ini setiap tantangan dan peluang dalam pergerakan kita bersama dengan masyarakat adat dapat kita terjemahan dalam program kerja yang nantinya akan menjadi PR bersama saat kembali ke wilayah masing-masing,” pungkas Nedine Helena Sulu.
(Anes Tumengkol)