
Bitung – Kepala Sekolah (Kepsek) SD GMIM Mawali, Adriana Salimboeng tidak mengindahkan panggilan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bitung, Herman Ropis terkait dugaan pemotingan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM).
“Hari ini saya sudah panggil Kepsek SD GMIM Mawali untuk dimintai klarifikasi soal laporan pemotongan BSM, tapi hingga saat ini dia belum muncul di kantor,” kata Rompis, Selasa (26/11/13) sore ketika dihubungi.
Rompis mengaku telah meminta Salimboeng menghadap begitu dirinya mendapat laporan soal pemotongan BSM yang dilakukan salah satu guru bantu di Bank Sulut. “Saya tidak tahu kenapa ia tidak hadir, namun yang jelas saya sudah meminta untuk menghadap,” katanya.
Ia berjanji untuk kembali memanggil Salimboeng dan meminta penjelasan kenapa sampai ada permintaan Rp25 ribu terhadap orang tua penerima BSM. Serta mencari tahu apa tujuan permintaan uang tersebut dan apa alasannya.
“Padahal saya sudah mewanti-wanti, jangan sampai ada pemotongan atau permintaan terhadap penerima BSM. Dan tentu jika itu terbukti saya akan tindak,” katanya.
Sementara itu, Salimboeng yang dihubungi sejumlah wartawan membantah soal adanya permintaan Rp25 ribu per siswa penerima BSM. “Itu tidak benar, siapa yang bilang ada pemotongan dana BSM Rp25 ribu. Bagaimana kami memotong kalau yang menerima bantuan tersebut adalah orang tua siswa penerima BSM di bank,” kata Salimboeng.
Tapi menariknya, ketika dicecar pertanyaan soal adanya oknum guru bantu yang didapati wartawan di Bank Sulut sementara melakukan penagihan terhadap para orang tua siswa penerima BSM ia meminta untuk bertemu langsung.
“Besok saja kita bertemu dan saya akan memberikan klarifikasi. Toh uang itu belum saya terima,” katanya.(abinenobm)