
MANADO – Kehadiran anggota DPRD Sulut dalam rapat-rapat baik paripurna, rapat komisi maupun rapat hearing dan lainnya menjadi sorotan publik selama ini. Meski begitu, dalam waktu dekat ini, DPRD akan segera membeli microphone baru yang digunakan bagi wakil rakyat dalam ruang rapat paripurna ataupun saat rapat-rapat lainnya. Bahkan, harga untuk microphone baru ini nyaris menembus miliaran rupiah.
“DPRD sudah anggarkan pembelian microphone baru. Kalau tidak salah, harganya mencapai Rp 750 Juta,” ujar Kabag Umum Sekretariat DPRD Sulut, Lucky Sondakh.
Rencana pembelian microphone ini mendapat tanggapan dari anggota DPRD, Benny Rhamdani. Menurut legislator non fraksi ini, pembelian microphone seharusnya jangan dulu dianggarkan. Karena, Rhamdani yang saat ini duduk sebagai anggota Komisi IV, menilai microphone di DPRD banyak yang tak digunakan oleh anggota dewan dalam menyuarakan suara rakyat.
“Ada banyak anggota dewan yang hanya diam dan tak menggunakan microphone. Apalagi kondisi microphone di DPRD Sulut masih baik dan masih bisa digunakan,” ujar Ramdhani. Ia mengatakan, seharusnya pihak Setwan jangan terpusat dengan pengadaan fasilitas bagi para anggota dewan.
“Ada banyak aspirasi yang belum bisa ditindaklanjuti karena sistem administrasi di dewan tidak jelas. Seperti contoh, pelaksanaan hearing yang intinya memperjuang-kan nasib rakyat. Ada yang harus menunggu hingga tiga bulan baru keluar suratnya,” beber legislator non fraksi itu. Politisi yang dikenal vokal ini pun mengingatkan pihak Setwan untuk bekerja dengan baik untuk kepentingan publik.
“Pejabat-pejabat di Setwan sama dengan anggota DPRD. Semuanya digaji oleh rakyat. Jadi harus bekerja untuk rakyat. Jangan hanya belanja fasilitas saja, tapi aspirasi rakyat tidak ditindaklanjuti,” pungkas Ramdhani. (is)