Bitung—Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bitung menilai sejumlah keluarga yang mereka sensus tidak transparan dalam memberikan data atau tidak jujur. Terutama dalam masalah ekonomi yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengambilan data.
“Ada pula yang mempertahankan gengsi akibatnya pendataan tidak lengkap. Padahal data yang kami ambil akan menjadi patokan perbandingan perkembangan Kota Bitung dari waktu ke waktu,” kata Kepala BPS Kota Bitung, Leo Rawung beberapa waktu lalu.
Ia sendiri berharap, masyarakat Kota Bitung mendukung program yang mereka jalankan seperti survei ekonomi nasional (Susenas) dalam waktu dekat ini dengan memberikan keterangan yang jelas. Seperti kemampuan ekonomi, pendidikan, kesehatan, melek huruf ataupun kekuatan hidup.
“Bulan Oktober nanti kita masuk dalam catur bulan ketiga dan itu dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk Kota Bitung dengan melakukan pendataan keterangan pokok anggota rumah tangga, pengeluaran konsumsi pendapatan pengeluaran rumah tangga dan keterangan sosial budaya,” katanya.
Selain masalah ketidakjujuran warga dalam memberikan data, menurut Rawung, masalah tidak ada penghuni dirumah juga menjadi kendala dalam pengambilan data. Sehingga pihaknya tidak bisa melakukan perekaman data sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Pada pendataan Susenas ini di 12 kelurahan Kota Bitung dijadikan contoh diantaranya kelurahan Paceda, Wangurer Timur, Kadoodan, Madidir Ure, Pinokalan, Sagerat, Manembo-nembo Atas, Girian Indah, Manembo-nembo, Bitung Barat Satu, Kakenturan Dua dan kelurahan Bitung Tengah,” katanya.(enk)