
Manado – Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) didukung seluruh jemaat GMIM Yarden Dendengan Dalam (Dendal) akan memulai pembangunan gedung gereja baru. Ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan GMIM “YARDEN” Dendal yang dipimpin langsung Ketua Jemaat, Pdt. Rio J R Tumbelaka MTh, Minggu (27/01/2019) pagi.
Kegiatan diawali dengan ibadah dan dirangkaikan dengan syukuran kuncikan (kunci tahun) bersama jemaat ini, menjadi langkah baru jemaat dalam pembangunan fisik gedung gereja setelah terakhir dikerjakan pada 1998 silam (pembangunan aula dan pastori).
“Jika Tuhan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dia bisa pulihkan dan membalikan segala sesuatu sesuai rancangan-Nya”, kata Pdt. Tumbelaka dalam khotbahnya.
Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Manado Timur II ini mengajak jemaat turut ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan kepada Tuhan termasuk pembangunan fisik gedung gereja.
“Ini tantangan bagi kita semua bagaimana memberi dari kekurangan”, ajak Pdt. Tumbelaka.
Terpisah, Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Pnt. dr. Steaven Dandel, mengatakan ini dilakukan bukan untuk gagah gagahan atau mengikuti model terkini bangunan gereja, tetapi untuk mengatasi tantangan pertumbuhan jemaat yang saat ini dinilai tidak sesuai dengan kapasitas tampung bangunan gereja.
“Jumlah jemaat saat ini mencapai 2100 an jiwa. Dengan jumlah KK hampir 500 dan dibagi dalam 21 Kolom. Sementara kapasitas gereja saat ini hanya 250 kursi (plus aula) sampai 500 bila memakai halaman gereja. Sehingga pada saat peringatan hari raya gereja, jemaat meluber sampai ke ruas jalan”, tandas Dandel.
Menurutnya, Badan Pekerja Majelis Jemaat dan Sidang Majelis Jemaat telah memutuskan dan mengambil langkah berani dan beriman untuk memulai pembangunan gereja.
“Rencananya akan dibangun gereja berkapasitas 700 tempat duduk, bebas banjir karena tempat peribadatan berada di lantai 2 dan balkon, lantai dasar dipakai untuk tempat parkir yang menampung 20 mobil dan 30 motor serta bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan perayaan lainnya dan memiliki fasilitas ramp yang ramah untuk penderita disabilitas”, beber Dandel.
Dandel berharap bukan hanya proses fisik pembangunan gedung gereja yang lebih representatif, tapi iman jemaat yang lebih teguh, ulet dan tangguh
“Kita semua diuji mental dan keteguhan iman yang diharapkan mampu bersinergi dalam perbedaan dan kemampuan untuk memberi diri yang lebih baik lagi dalam pelayanan pekerjaan Tuhan”, kuncinya.
Diketahui, jemaat GMIM Yarden Dendengan Dalam dalam pertumbuhan jemaat telah melewati siklus pembangunan gedung gereja sebagai berikut :
1. Periode I (1940 s/d 1952) Pembangunan Gereja Kanisa berdinding bambu dan atap rumbia.
2. Periode II (1977 s/d 1978) Pembangunan Gedung Gereja permanen ukuran 10 × 24 meter.
3. Periode III (1991 s/d 1998) Pembangunan Pastori I, II dan Aula serta rehab fasilitas dan gedung gereja.
(***/JerryPalohoon)