Bitung – Sektor perikanan adalah salah satu industri andalan Kota Bitung. Namun akhir-akhir ini sektor industri itu terusik dengan aksi penangkapan kapal-kapal penangkap ikan yang dilakukan petugas keamanan di laut tanpa alasan yang jelas.
Aksi penangkapan itu kata Ketua Asosiasi Kapal Perikanan Nasional (AKPN) Kota Bitung, Rudy Walukow mengancam dunia industri perikanan Kota Bitung. Karena akibat aksi itu, banyak kapal-kapal ikan yang lari dari Kota Bitung dan lebih memilih pelabuhan lain untuk membawa hasil tangkapan.
“Kota Bitung tak aman lagi bagi pelaku usaha perikanan, karena begitu berlapisnya pemeriksaan di laut yang dilakukan oleh aparat yang berujung pada penangkapan. Padahal alasan penangkapan hanya masalah administrasi yang tentu masih bisa dibina atau ditegur, bukan ditangkap,” kata Walukow beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, saat ini banyak pengusaha perikanan mengeluh kepadanya soal aksi penangkapan yang dilakukan aparat di laut. Bahkan ada beberapa kapal yang lebih memilih membuang hasil tangkapan di laut karena takut masuk Kota Bitung sebab begitu berlapisnya pemeriksaan oleh petugas.
“Beberapa mil sebelum masuk laut Kota Bitung kapal yang usai melaut dihadang oleh petugas A dan melakukan pemeriksaan, kemudian setelah berada di wilayah laut Kota Bitung giliran petugas B melakukan pemeriksaan. Di pintu masuk Selat Lembeh, ada petugas C yang sudah menunggu dan lagi-lagi melakukan pemeriksaan,” katanya.
Jadi menurutnya, setiap kapal yang masuk keluar dari Kota Bitung minimal mendapat empat kali pemeriksaan dari petugas yang berbeda-beda dan lain-lain intansi. Dan kebanyakan hanya karena masalah administrasi kapal penangkapan ikan ditahan kendati masalah seperti alat pancing tak sesuai jumlah crue masih bisa ditoreril.(abinenobm)