Minut, BeritaManado.com – Pembangunan bisnis perumahan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) kini bertumbuh bak jamur di musim hujan.
Hal ini memicuh tingginya permintaan akan bahan bangunan serta adanya alih fungsi lahan, membuat banyak petani dan pihak developer mulai melakukan penebangan pohon kelapa yang masih produktif.
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Pertanian Minut, Ir Jan Sinaulan.
“Kawasan permukiman terus berdambah. Developer membangun perumahan dimana-mana. Kebun kelapa kini kritis karena beralih fungsi jadi perumahan. Sayangnya, banyak kelapa produktif juga ikut ditebang,” kata Sinaulan Kamis (8/3/2018).
Sayangnya, kata Sinaulan, tidak ada relugasi kuat yang mengatur larangan menebang pohon kelapa produktif.
“Memang sudah ada peraturan dari mantan Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang, namun itu tidak terlalu efektif. Kini semuanya tinggal kesadaran petani,” jelas Sinaulan.
Padahal, ditambahkan Sinaulan, potensi pohon kelapa ini bisa menghasilkan berbagai produk jadi yang memiliki nilai jual tinggi ketimbang hanya dijual dalam bentuk produk mentah.
“Produk turunan kelapa ini banyak sekali dan itu bisa di ekspor ke luar negeri sehingga memiliki nilai jual tinggi. Namun untuk pembuatan produk jadi ini, sebaiknya menggunakan kelapa yang sudah tidak produktif,” katanya.
(Finda Muhtar)