Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Politik dan Pemerintahan

Bisa Jadi Bumerang Partai Demokrat, Tudingan SBY Terhadap Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

by rds
Minggu, 25 September 2022, 20:39 pm
in Politik dan Pemerintahan
A A
  • 1share
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat HUT Demokrat ke-20. (tangkapan layar/istimewa/Suara.com)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat HUT Demokrat ke-20. (tangkapan layar/istimewa/Suara.com)

Jakarta — Tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang isu adanya skenario kecurangan di Pemilu 2024 bisa menjadi blunder.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

Dirinya menilai tudingan tersebut bisa menjadi boomerang untuk Partai Demokrat.

Dirinya menilai kalau pernyataan dari SBY dengan dugaan adanya kecurangan tersebut, bersifat masih asumsi.

Justru hal itu akan membahayakan Partai Demokrat, jika mereka tidak bisa membuktikannya.

“Sebenarnya kritik yang semacam ini adalah perkara alamiah dalam politik kita, tapi kalau tidak kuat data dan argumen, maka akan menjadi blunder yang cukup luar biasa,” kata kepada wartawan, Minggu (25/9/2022), seperti mengutip dari Suara.com jaringan BeritaManado.com.

Adi melanjutkan kecurangan di mas pemerintah SBY pada tahun 2009, pernah terjadi.

Bahkan menurutnya hal itu dibuktikan dengan adanya permasalahan terkait Daftar Pemilih Tetap atau DPT.

Saat itu ada sekitar 45 juta masyarakat yang tidak terdaftar sebagai pemilih.

Dan bukti tersebut diklaim dengan diperkuatnya ada pernyataan sikap dan petisi yang ditandatangani oleh partai-partai oposisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga aktivis demokrasi.

“Ada 45 juta penduduk yang tidak menggunakan bahkan gagal menggunakan hak suaranya karena persoalan DPT. Pemilu 2009 dianggap gagal, lantaran disinyalir ada permainan dalam jumlah DPT yang kemudian menghilangkan begitu banyak hak suara,” jelas Adi.

Sementara itu, dirinya berpendapat kalau pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimuti Yudhoyono atau AHY, yang mengklaim 70 sampai 80 persen pembangunan di era presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan kinerja SBY disebut salah kaprah.

Menurutnya karena di pemerintahan SBY justru beberapa proyek banyak yang mangkrak.

“Semua orang juga tahu bahwa bandara di zaman Jokowi jauh lebih banyak ketimbang SBY, terus pembangunan jalur kereta api, bendungan dan lainnya itu adalah variabel yang sebenarnya tidak butuh ahli untuk menjelaskan itu semua,” kata dia.

SBY menurutnya sempat mengklaim, kalau dirinya telah melihat adanya kecurangan pada Pemilu 2024. Maka dari itu dirinya mengaku untuk turun gunung.

“Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata SBY yang mengejutkan publik.

SBY mengetahui informasi tentang Pilpres 2024 nanti akan diatur untuk dua pasangan Capres dan Cawapres sesuai keinginan penguasa. Sehingga bagi pihak oposisi jangan berharap bisa mengajukan Capres.

“Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentu saja. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?” imbuhnya.

Tujuannya turun gunung demi mempertahankan Pemilu sebagai ajang pesta demokrasi untuk rakyat memilih dan dipilih, bukan dikendalikan penguasa.

(rds)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 1share
Tags: Parameter Politik Indonesiapartai demokrat

Berita Terkini

Steven Liow: Kerjasama Media Wajib Patuh pada Regulasi

Steven Liow: Kerjasama Media Wajib Patuh pada Regulasi

18 Mei 2025

Sukses Kembangkan Pariwisata Alam dan Agrikultur, Intip Cerita Desa BRILiaN di Lereng Gunung Merapi

18 Mei 2025

Usai Nobar Bersama Keluarga Besar Ditkrimsus Polda Sulut, Kombes Pol Winardii Ungkap Pesan Moral Film Sayap-Sayap Patah 2

18 Mei 2025
KMK Fakultas Teknik UNIMA dan PMKRI Tondano Live In di Desa Makalisung

KMK Fakultas Teknik UNIMA dan PMKRI Tondano Live In di Desa Makalisung

18 Mei 2025

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat Kuas dan Warna

18 Mei 2025

Tokoh Umat Katolik Langowan Ini Konsisten Lestarikan Lagu Misa Inkuktirasi

18 Mei 2025
Pemprov Sulut Dorong Pengelolaan Pertambangan Rakyat Berbasis Koperasi, Simak!

Pemprov Sulut Dorong Pengelolaan Pertambangan Rakyat Berbasis Koperasi, Simak!

17 Mei 2025
Musda XIV BPD HIPMI Sulut Siap Digelar 26 Mei, Tahapan Pendaftaran Caketum Resmi Dibuka

Musda XIV BPD HIPMI Sulut Siap Digelar 26 Mei, Tahapan Pendaftaran Caketum Resmi Dibuka

17 Mei 2025
Mahfud MD Ingatkan Kepala Daerah PDIP Jangan Tergiur Korupsi, Agar Bisa Tidur Nyenyak

Mahfud MD Ingatkan Kepala Daerah PDIP Jangan Tergiur Korupsi, Agar Bisa Tidur Nyenyak

17 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.