Manado, BeritaManado.com — Biro Eksternal dan Hubungan Antar Lembaga Majelis Daerah GPdI Sulut, Pdt Haezar Sumual MTh, turut prihatin dengan kasus dugaan korupsi dana hibah yang menimpa GMIM.
Sejatinya, Pdt Haezar Sumual menilai kasus ini menjadi pergumulan warga gereja.
Ia pun menjunjung tinggi dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Pdt Haezar mendukung penuh penegakkan hukum oleh aparat kepolisian, kapolda dan jajaran dalam mengusut kasus ini secara profesional dan adil.
Menurut Pdt Haezar, langkah hebat yang telah dilakukan Polda Sulut, merupakan jawaban atas kerinduan publik selama ini.
Pdt Haezar menegaskan tidak mencampuri urusan internal GMIM.
“Namun tetap mendoakan dan mendukung proses pemulihan,” kata Ketua Sekolah Tinggi Teologia El Shaddai Manado ini.
Di samping itu, Pdt Haezar menyampaikan komitmen GPdI perihal integritas pengelolaan duna.
Dikatakan, semua pengelolaan anggaran di GPdI dilakukan sesuai aturan, dengan mengedepankan transparansi.
Soal dugaan korupsi dana hibah GMIM yang telah menetapkan lima tersangka, sekali lagi Pdt Haezar mengimbau masyarakat agar menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.
“Setiap gereja dan lembaga Kristen harus menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi bersama, untuk semakin memperkuat integritas dalam pelayanan, mengedepankan transparansi, serta bersikap terbuka dalam membangun relasi dengan masyarakat dan pemerintah,” ujar Pdt Haezar.
Ia menambahkan, GPdI Sulut berharap agar kasus ini tidak menimbulkan kegaduhan yang merusak kepercayaan publik terhadap gereja, namun menjadi momentum koreksi dan pemulihan.
“Kepada publik dan media untuk tidak menggeneralisasi atau mendiskreditkan gereja secara keseluruhan,” tandasnya.
(Alfrits Semen)