
Manado, Beritamanado.com- Informasi mengenai bencana penting disampaikan sesegera mungkin kepada masyarakat, ini diperlukan guna mengantisipasi dampak bencana yang melanda suatu daerah.
Namun, ada baiknya mewaspadai informasi bohong atau hoaks seputar bencana. Bahkan, bukan tidak mungkin, informasi hoaks ini justru menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Seperti diketahui, saat ini sejumlah wilayah di Kota Manado tertimpa bencana banjir, lini masa media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram dan TikTok ramai dipenuhi unggahan terkait musibah tersebut.
Namun, dalam suasana musibah kadang masih ada pula oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang untuk kepentingan tertentu mengunggah kabar tidak benar atau cuplikan video dan foto yang tidak relevan dengan keadaan yang terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Polda Sulut melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menerima dan menyebarkan berita terkait bencana ataupun update situasi di daerah terdampak.
“Masyarakat harus cermat memberikan informasi, sebelum disebarkan ke grup grup media sosial atau ke personel yang akan turun di lokasi, terlebih saat kejadian bencana. Hal ini agar semua bisa dikendalikan dengan terarah dan tidak berdampak negative. Mari bijak,” ujar Abast,
Imbauan ini ditegaskannya, karena telah beredarnya berita dan informasi hoaks di media sosial soal akses jalan Manado – Amurang yang tertutup longsor di Desa Munte, hingga tidak bisa dilalui kendaraan.
“Informasi itu tidak benar alias Hoaks. Informasi hoaka ini sudah beredar luas hingga para pengguna jalan trans Sulawesi dirugikan,” jelas Kabid Humas.
Abast juga menjelaskan, memang ada 2 tiang telepon dan sebuah pohon roboh, namun akses jalan masih bisa dilalui kendaraan karena aparat Polres Minsel langung melakukan pengamanan.
Deidy Wuisan