Foto: Luctor Tapiheru, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut dalam kegiatan Rapat koordinas TPID Manado, di Ruang Tolu Kantor Pemko Manado, Senin (24/11/2014) siang.
Manado – Luctor Tapiheru sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, mengatakan, melalui angka historis, angka inflasi di Manado yang paling pokok atau paling berperan adalah Cabai Rawit.
“Cabai Rawit ‘cabe’ ini sejalan dengan pola konsumsinya orang Manado dan Sulut pada umumnya, yang ada cabe di setiap menunya,” kata Luctor dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Manado, Senin (24/11/2014)
Sedangkan untuk Bawang Merah dalam kelompoknya Barito (Bawang Rica Tomat), Luctor mengakui di dua tahun terakhir sudah mulai lebih stabil, termasuk Tomat yang cenderung stabil dalam angka yang rendah.
Diakuinya juga, dalam kelompok Barito, Cabe satu-satunya di tahun ini yang paling berfluktuasi. Dilihat dari naik turunya harga, yang ternyata mengikuti pola musiman, dimana selisih puncak harga terjadi rata-rata di tiap empat bulannya.
“Harga cabe juga mengikuti pola musim panen atau produksinya tanaman itu sendiri. Tapi di akhir-akhir ini terjadi lonjakan cukup basar. Minggu lalu, sekitar 70-80 ribu per kilo, ini harga kemarin sudah 112 ribu per kilogram,” ungkap Luctor. (robintanauma)
Baca Juga: