Tondano – Konflik antara warga Tataaran dengan mahasiswa asal Papua dipastikan akan tuntas. Hal itu disampaikan Kapolres Minahasa AKBP Ronald Rumondor SIK kepada BeritaManado.com, Rabu (22/10/2014) melalui pesan singkat. Dengan demikian, warga Tataaran dari etnis Minahasa yang identik dengan lambang daerah Burung Manguni dengan mahasiswa Papua dengan ciri khas burung Cendrawasih akan ‘baku bae’ alias berdamai.
“Besok akan di Tataaran akan dilaksanakan ritual rekonsiliasi yang diupayakan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Minahasa yang terdiri dari pemerintah, kepolisian, TNI, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri. Jadi mulai besok dan seterusnya persaudaraan dan kebersamaan harus dijunjung tinggi dan jangan sampai ada lagi benih-benih dendam antara kedua kubu,” tandas Rumondor.
Sementara Komandan Kodim 1302 Minahasa Letkol Teguh H Susanto menyampaikan bahwa rekonsiliasi tersebut akan dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang. Selain itu akan turut serta jajaran masyarakat Tataaran dan seluruh mahasiswa asal Papua. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi permusuhan. Namun demikian semua harus mengedepankan kewaspadaan. (frangkiwullur)