Manado — Sebagai bentuk responsif mahasiswa dalam mengantisipasi pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, Jaringan Aktifis Mahasiswa dari 9 Kampus se-Sulut, pada Sabtu (5/7) besok menggelar deklarasi Laskar Anti Money Politic Sulut. 9 kampus itu yakni UNSRAT, UNPI, UKIT, UNIMA, Politeknik, STIE Swadaya, Universitas Nusantara, STIKOM, UTSU.
Demikian penegasan Ketua Laskar, Risat Sanger melalui Sekretarisnya Brayen Putra Lajame kepada sejumlah wartawan. “Kami merasa terpanggil sebagai kaum intelektual untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan Pilpres dengan ikut melakukan pengawasan, kami juga menyikapi himbauan Bawaslu Sulut, Masyarakat diharapkan ikut mengawasi pelaksanaan Pilpres,” ujar Brayen.
Alasan membentuk Laskar Anti Money Politic ini, karena melihat potensi kecurangan sangat riskan terjadi di Sulut. “Informasi yang kami peroleh dari Bawaslu Sulut diketahui money politic kerap terjadi dalam Pemilu,” ujarnya.
Hal ini, kata dia, makin kuat dengan potensi kecurangan penggunaan money politic yang dilakukan oleh elit politik terntentu melalui kekayaannya. “Nantinya laskar ini akan bekerja dengan melakukan pengawasan dilapangan, dan setiap temuan akan segera kami tindak lanjuti dengan menempuh jalur hukum, serta menghimbau masyarakat untuk menghindari Golput dan kecurangan Pemilu,” tukas Brayen.
Deklarasi ini sendiri akan digelar Sabtu sore pukul 16.00 WITA di Taman Wolter Monginsidi Manado. (john)