Manado – Keberadaan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara tak bisa lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari kekuasaan penjajahan Belanda.
Hal tersebut karena gereja yang lahir pada 29 Oktober 1933, tepat sebelum Indonesia merdeka ini merupakan bagian dari perjuangan kemerdekaan bangsa dengan para tokohnya, yaitu Dr Sam Ratulangi, AA Maramis dan BW Lapian serta para pendiri gereja lainnya.
Semangat nasionalis yang dimiliki KGPM yang juga disebut gereja perjuangan ini semakin nyata pada perayaan HUT ke-84 KGPM tahun 2017 ini, dimana selain melaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan makam para tetua KGPM, juga rencananya akan menggelar Seminar Nasional dengan Dialog Kebangsaan pada tanggal 26 Oktober nanti.
Memantapkan berbagai persiapan termasuk soal pembicara yang akan dihadirkan, Senin (9/10/2017) pagi tadi, Ketua Majelis Gembala Pucuk Pimpinan KGPM Gbl Teddy Batasina STh bersama panitia HUT bertandang ke ruang kerja Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito guna bersilaturahmi sekaligus menyatakan dukungan terhadap upaya TNI menjaga kedaulatan bangsa, termasuk dalam peperangan yang tak terlihat tapi nyata melawan kejahatan siber yang semakin canggih.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pnt Ivanry Matu SP kepada BeritaManado.com yang turut serta dalam pertemuan tersebut.
“Sebelumnya kami memang telah menyampaikan permohonan audiensi sekaligus permohonan membawakan materi dalam seminar nasional tersebut. Jadi hari ini silaturahmi kami bersama Pangdam XIII/Merdeka. Dari pertemuan tadi, kami sangat mengapresiasi beliau karena telah menerima kami dengan begitu baik dan mau mendengarkan penjelasan kami terkait sejarah dan eksistensi KGPM hingga saat ini,” ujar Ivanry.
Pertemuan tersebut pun jadi ajang saling menguatkan dan menegaskan sinergitas kemanunggalan TNI-Rakyat, dimana warga KGPM yang juga merupakan bagian dari rakyat Indonesia bangga karena Indonesia memiliki TNI yang hingga kini konsisten dan selalu berkomitmen menjaga kedaulatan bangsa dan negara baik saat harus bertempur maupun saat membina teritorialnya.
“Sinergitas antara kita ini perlu dijaga dan dipertahankan terus. KGPM yang merupakan gereja nasionalis tentu mendukung upaya TNI demi menjaga Pancasila dan NKRI. Untuk itu, apa yang kami lakukan ini anggaplah sebagai sinergitas kemanunggalan TNI-Rakyat, kita bersatu demi Pancasila dan NKRI. Nanti di ibadah agung, kami sudah sepakat akan melaksakan deklarasi kebangsaan,” tambahnya.
Sementara itu, Mayjen TNI Ganip Warsito mengatakan, kebersamaan dan sinergitas yang terjalin antara TNI dan berbagai elemen masyarakat tentu semakin baik guna membangun komunikasi dengan masyarakat.
“TNI itu ada sesudah rakyat memerdekakan Indonesia. Jadi rakyat itu ibu kandungnya TNI. Kebersamaan yang terus tercipta antar semua golongan tentu semakin baik agar kedepan komunikasi kita semakin baik dengan demikiam kebersamaan itu akan membuat kita semakin kuat,” ucap Ganip. (srisurya)