Manado – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berkesempatan “mengeluhkan” regulasi baru dari Menteri Perdagangan terkait bebas impor cengkeh di Indonesia.
Menurut Dondokambey hal tersebut nantinya akan berdampak pada penderitaan petani cengkeh dalam negeri bila tidak dilakukan pembatasan Import cengkeh.
“Sudah sekian lama regulasi tentang cengkeh ini dituntut oleh pemerintah daerah, karena kita ketahui, sembilan puluh enam persen diserap oleh republik yang kita cintai ini Indonesia, dua persen diserap luar negeri, tapi saat ini Kementerian perdagangan memberikan kebijakan baru, bebas eksport tidak ada lagi pembatasan eksport cengkeh,” keluh Dondokambey didepan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Dia menambahkan, memang tiga tahun terakhir ini kita tidak ada masalah dengan harga cengkeh di Sulut, karena Madagaskar, Meksiko, dan Sansibar belum melakukan penanaman.
“Namun kalau sampai hari ini dibiarkan terus, dan Madagaskar, Meksiko, dan Sansibar mengetahui bahwa kita membebaskan tentang impor cengkeh, pasti mereka akan menanam kembali, sehingga tiga tahun kedepan petani cengkeh Sulawesi Utara dan sekitarnya akan mengalami hal-hal yang kita sadari betul akan merugikan petani kita,” jelas Gubernur Sulut ini didepan Sosialisasi Kebijakan Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) di salah satu hotel di Manado. (rizath polii)