Manado, BeritaManado.com – Menarik, di akhir rapat paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Utara dengan agenda tutup buka masa persidangan, laporan kinerja pimpinan dan laporan reses, Selasa (5/6/2018) sore, anggota DPRD Sulut, Ir. Julius Jems Tuuk, melakukan interupsi.
Interupsi Jems Tuuk pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Andrei Angouw, dihadiri Wagub Steven Kandouw dan Forkompimda ini, terkait “aksi” pemadaman listrik oleh PT PLN Suluttenggo di saat umat muslim sedang menjalani ibadah puasa.
Dengan suara lantang melalui pengeras suara, Jems Tuuk mengaku atas nama masyarakat Sulawesi Utara termasuk konstituen di Bolmong Raya memberi waktu 7 hari kepada pihak PLN Suluttenggo untuk menjelaskan alasan pemadaman listrik yang sering terjadi akhir-akhir ini.
“Manajemen PLN lagi bermain-main dengan kita. PLN harus menjelaskan jadwal pemadaman. Saya meminta ketegasan parlemen agar GM PLN Suluttenggo harus bertanggungjawab dan mundur dari jabatannya! Pemerintahan OD-SK sudah maksimal membantu PLN, sumber listrik melimpah, kenapa masih sering mati lampu? Saya beri waktu 7 hari, kalau tidak, saya tutup jalan poros Sulawesi dan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke PLN,” tegas Jems Tuuk.
Sebelumnya diberitakan, pemadaman listrik oleh PT PLN Suluttenggo di kabupaten Bolmong Raya mendapat tanggapan serius anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Julius Jems Tuuk.
Terkait dengan listrik yang sering padam di Bolmong Raya, rakyat tidak puas dengan pelayanan PLN yang buruk, padahal produksi listrik melimpah di Sulut maka Jems Tuuk mewakili masyarakat Bolmong Raya yang menerima banyak aspirasi warga berpendapat PT PLN cq manajemen PLN Suluttenggo sengaja mematikan listrik pada saat umat muslim di Bolmong Raya melakukan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah.
“Pihak PLN harus menjelaskan alasan sabotase mematikan listrik pada saat umut muslim berpuasa,” tukas Jems Tuuk.
Berdasarkan hal tersebut, maka masyarakat Bolmong Raya menurut Jems Tuuk meminta kepada manajemen PLN Suluttenggo harus meminta maaf kepada rakyat Bolmong Raya melaui media cetak, elektronik dan online di Sulut.
“Kami mendesak Direktur PLN pusat menganti GM PLN Suluttenggo Edison Sipahutar dan turunan jabatan dibawah-nya yang bertanggung jawab langsung terkait pemadaman listrik yang sering terjadi,” tandas Jems Tuuk.
Jems Tuuk juga mengimbau masyarakat untuk menunda pembayaran tagihan listrik terkait buruknya pelayanan listrik dari PLN kepada masyarakat.
“Terkait dengan rusaknya barang elektronik akibat sering padam dan hidup nya aliran listrik, kami meminta agar masyarakat mendatangi PLN untuk minta ganti rugi,” tegas Jems Tuuk.
(JerryPalohoon)