Kotamobagu-beca motor (bentor) kini menjadi kendaraan rakyat paling popular di Kota-Kotamobagu. Meski sering membuat kemacetan didalam kota, namun sampai saat ini tidak pernah ada protes warga terhadap keberadaan kendaraan tersebut. Warga sangat merasa terbantu dengan kendaraan tersebut, apalagi jalur tempuh angkutannya masuk sampai kelorong-lorong tempat tinggal warga.
Perananannya inilah kemudian dirasa sangat membantu pembangunan pariwisata di kota calon ibu kota propinsi Totabuan itu. Para wisatawan yang datang kedaerah tersebut mengaku sangat terbantu dengan kendaraan yang konstruksi dasarnya adalah motor roda dua itu. Tarif angkutan yang relative murah (jauh dekat Rp 2000) ini juga sangat membantu transportasi wisata. Para wisatawan hanya mengeluarkan Rp 6000 saja sudah bisa mengintari seluruh wilayah di Kota Kotamobagu ini. Pemerintah daerah sudah memberlakukan perda terhadap opersional kendaraan bentor ini, dimana ada PAD (pendapatan asli daerah) yang didapat dari operasional kendaraan tersebut.
Untuk membuat daya tarik penumpang, pemilik bentor merekontruksi kendaraan tersebut dengan menambah berbagai asesosri, seperti menggunakan sound system, dan menambah lampu berwarna-warni. (laporan joly lainawa)