TSK jambret kalung emas
Bitung – Upaya Tim Tarsius Polsek Maesa mengungkap dan menangkap pelaku penjambretan yang meresahkan kaum perempuan di Kota Bitung, Minut dan Manado akhirnya membuahkan hasil.
Dipimpin Kepala Tim Tarsius Polsek Maesa, Ipda Darus Teugeh, pelaku inisial VB alias Vijay (30) berhasil ditangkap saat akan beraksi di depan PT SMS Kelurahan Wangurer Timur Kecamatan Madidir, Senin (01/04/2019).
“Ketika itu, Vijay sementara mengincar sejumlah perempuan yang menghadiri acara pernikahan di depan PT SMS dan sekitar pukul 11.30 Wita dia kami amankan bersama motor yang digunakan beraksi,” kata Darus, Selasa (02/04/2019).
Darus menceritakan, aksi Vijay melakukan jambret di 23 lokasi di tiga daerah, yakni Kota Bitung, Minut dan Manado sudah diendus dari sejumlah rekaman CCTV lokasi kejadian hingga pihaknya mulai melakukan pengejaran.
Bahkan ketika sementara mengincar korban di PT SMS, kata Darus, tanpa sepengetahuan Vijay, sejumlah Tim Tarsius Polsek Maesa sudah membututinya dan mengawasi gerak-geriknya.
“Kebetulan di acara itu banyak kaum perempuan yang mengenakan perhiasan emas, makanya Vijay menepi dan mencari incaran kemudian disergap,” katanya.
Kepada petugas, Vijay mengakui semua aksi jambret yang dilakukan di Kota Bitung, Minut dan Manado, termasuk salah satu jemaat di Gereja Sion Kota Bitung serta depan Polres Bitung.
“Alasannya beraksi di hari Minggu karena situasi jalan lenggang untuk memundahkan dirinya kabur usai merampas kalung emas para korban,” katanya.
Menariknya, kata Darus, hasil jambretan digunakan untuk biaya hidup dengan membayar kos di wilayah Malalayang Manado dengan harga Rp1.500 ribu per bulan, beli HP hingga membeli mobil dan membayar cicilan setiap bulan.
“Setiap hari Minggu, dia beraksi di dua hingga tiga lokasi dengan incaran perempuan yang mengenakan kalung emas,” katanya.
Dalam beraksipun, Vijay yang mengaku sangat lihai menunggangi motor ini selalu beraksi sendiri dengan mengenakan helm hitam, penutup mulut dan jaket hitam serta Vario 150 warna hitam.
“Dia tidak pernah mengajak orang lain beraksi dengan alasan lebih leluasa beraksi dan tidak mudah untuk ditangkap,” katanya.
(abinenobm)