Amurang, BeritaManado — Masyarakat Desa Popareng Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) semakin menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah lingkungan hidup.
Dari informasi yang diterima BeritaManado.com dari seorang warga Desa Popareng, Jhonie Sambur, pada Senin (28/5/2018) mengatakan bahwa pada Minggu kemarin, masyarakat melepas Penyu Sisik.
“Kemarin, masyarakat Desa Popareng melepas Penyu Sisik yang memiliki panjang 55cm dan lebar 40cm. Penyu Sisik ini ditemukan warga dan hewan ini terancam punah, karena banyak yang mengeksploitasi,” ujar Jhonie Sambur.
Dirinya bahkan menerangkan, bahwa inilah dampak dari pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang bergerak di lingkungan hidup yang ada di Desa Popareng.
“Masyarakat sudah menyadari tentang arti dari dan bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dan semua habitat yang ada. Agar keberlanjutannya bisa dinikmati bukan cuma kita yg ada, tapi sampai kepada anak cucu,” tambah Jhonie Sambur, yang merupakan Ketua KSM Cahaya Tatapaan.
Untuk diketahui, Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) adalah jenis penyu terancam punah. Spesies ini memiliki persebaran di seluruh dunia.
Penampilan penyu sisik mirip dengan penyu lainnya. Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah karapaks sebagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang di samudra terbuka.
Walaupun penyu ini menghabiskan separuh hidupnya di samudra terbuka, sesekali mereka juga mendatangi laguna yang dangkal dan terumbu karang.
Praktik memancing yang dilakukan oleh manusia menyebabkan populasi Penyu Sisik sebagai spesies kritis. Convention on International Trade in Endangered Species melarang penangkapan dan penjualan penyu sisik maupun produk-produk yang berasal darinya.
(TamuraWatung)