AMURANG—Penyaluran Bantuan CWE tahun 2011 Kabupaten Minsel terkesan ada permainan. Itu dibuktikan sebagian besar penerima Beasiswa Strata I sampai strata III di dominasi mahasiswaluar Minsel. Namun demikian, hal diatas langsung dibanta Kabag Adm Kesra Lucky Tampi, SH.
‘’Kami menduga penyaluran dana Bantuan Beasiswa CWE Pemkab Minsel ada permaian. Itu terlihat pada saat penerimaan, sebagian besar yang menjadi penerima mahasiswa berdomisili di Kota Manado, Mitra dan Minahasa.” ungkap sejumlah mahasiswa S2 yang meminta namanya tak ditulis.
Menurut mereka, selaku penerima yang belum kebagian dana CWE menyorot kinerja Kabag Kesra Minsel Lucky Tampi, SH. Karena sejauh ini apa yang menjadi kekurangan kami sebagai calon penerima waktu lalu tidak di sampaikan secara terbuka. Ditambah lagi apa yang menjadi persyaratan bagi penerima beasiswa tidak dipublikasi secara terbuka. Sehingga wajar jika mahasiswa lain tidak kebagian dana tersebut.
” Untuk itu kami meminta kepada Bupati Minsel Christiany E Paruntu untuk menyikapi hal ini. Karena hal ini jelas-jelas merugikan mahasiswa asli Minsel.” kata mereka dengan nada kecewa.
Menanggapi hal diatas, Kepala Bagian Adm Kesra Lucky Tampi, SH ketika dikonfirmasi media ini menjelaskan. ‘’Soal tudingan banyak mahasiswa luar Minsel. Itu tak benar, namun demikian, penerima bantuan beasiswa CWE karena lulus administrasi. Untuk dapat lulus sebagai penerima beasiswa baik S1-S3 mereka harus mengantongi ijin belajar dari BKDD Minsel. Harus memiliki KTP, Kartu Keluarga (KK) Minsel,’’ jelas Tampi.
Tampi juga menjelaskan, penerima harus ada kartu mahasiswa, keterangan dari Universitas yang bersangkutan. Dan ada beberapa item lain yang harus dipenuhi oleh penerima beasiswa. ‘’Jadi kemungkinan besar mereka tidak masuk sebagai penerima beasiswa, ada salah satu item yang tidak dimasukan oleh penerima. Bahkan, terbukti untuk kalangan guru mereka hanya meminta ijin belajar dari Dikpora. Padahal seharusnya yang berwenang untuk mengeluarkan ijin belajar tersebut yakni Badan Kepegawaiann dan Diklat Daerah (BKDD),’’ tegasnya.
Ditambahkan mantan Kabag Humas dan Protokoler ini, soal mahasiswa Manado , dan Mitra yang lulus, itu tidak dapat kami buktikan. ‘’Bagaimana mungkin hal diatas ada. Sebelumnya, mereka memasukan KTP dan kartu keluarga Minsel. Jadi yang lulus sebagai penerima beasiswa hanya mereka yang memiliki identitas jelas. (ape)