KAPITU – Warga Desa Kapitu Kecamatan Amurang Barat, Minggu (18/9), sekitar pukul 21.00 Wita terjadi pembunuhan. Adalah, lelaki Johanis Kabangun (48) asal Desa Kapitu, tewas yang dilakukan oleh HK alias Heri (18) yang tak lain adalah anaknya sendiri.
Dari informasi yang dihimpun media ini, peristiwa tersebut dipicu saat Johanis Kawangon membawa pasangan selingkuhnya Linda Sagay ke rumah mereka sekitar pukul 20.00 Wita. “Kita ada lia, kita pe papa ada bawa seorang cewek. Pasalnya, wanita yang adalah teman dekat papa alias menjalin hubungan gelap (hugel, red) juga bekerja di rumah makan Desa Blongko. Datang di rumah jam delapan malam. Adik saya (Marlin) juga melihatnya. Sedangkan torang pe mama belum pulang lantaran ada bacuci baju di Amurang,” sebut tersangka Heriando.
Heri menyesal, melihat papa membawa Linda Sagay ke rumahnya. Torang so tahu, kalau papa ternyata ada ba hugel. Adik saya kemudian mencegat dan memukul perempuan itu di muka rumah. Tapi perempuan itu melawan. Namun ada tetangga kami tanta Neke datang dan mencoba melerai,” tutur Heri.
Lalu Marlin, adik Heriando berteriak. Heriando yang saat itu berada di tetangga sebelah memegang pisau untuk membersihkan kukunya. Sontak saja setelah mendengar teriakan adiknya, dirinya langsung merapat dan menanyakan apa yang terjadi. “Saya datang lalu memukul perempuan itu hingga jatuh, tetapi perempuan itu tetap melawan dan berkelahi dengan adik saya,” tambahnya.
“Waktu itu, papa sedang antar motor, dan berhenti meninggalkan motornya dan berlari menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Begitu mengetahui wanita yang dibawanya dari Blongko di pukul, papa juga memarahi saya. Papa langsung mendatangi mereka dan mencekik leher sambil memukul Marli.”
“Melihat itu saya mencoba menakutinya dengan pisau yang ada ditangan agar melepas adik saya,” ujarnya lagi. Saat ayahnya menghindar karena dikejar dengan pisau, Hariando langsung mengangkat dan memeluk adiknya. Waktu itu gelap, disaat sedang peluk Marlin adiknya, papanya datang dari belakang. Adik lalu berteriak awas papa datang dari belakang. Kita coba takuti dengan pisau tetapi karena papa datang mendadak maka pisau yang dipegang langsung mengenai dadanya,” ujar Hariando menjelaskan dengan kata terbata-bata menandakan penyesalan.
Melihat kegaduhan itu, warga sekitar langsung datang dan mengangkat Johanis Kabangun yang telah bersimba darah segar dan dilarikan ke RS Kalooran Amurang. Hariando pun langsung dibawa ke rumah Hukum Tua Linda Porajow. Tak berlangsung lama pihak kepolisian pun datang membekuk Heri dan membawanya ke kantor Polsek Amurang.
Nyawa Johanis sendiri tak tertolong, karena mengeluarkan banyak darah dan meninggal di TKP. Korban sendiri terkena tikaman di dada.
Kapolsek Amurang, AKP Revly Kaunang, ketika dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut sementara diproses. “Tersangka sudah diamankan dan sekarang dititp ke tahanan Polres Minsel. Sedangkan proses oleh penyidik polsek Amurang. Tersangka sendiri bisa dikenakan Pasal 338 KUHP,” ujar Kaunang . (ape)