Remboken, BeritaManado.com — Salah satu program pemerintah pusat maupun daerahsudah pasti ingin mensejahterakan petani melalui penyaluran bantuan untuk Kelompok Tani (Poktan).
Namun yang terjadi di Kecamatan Remboken selang tahun 2016hingga 2017 disinyalir ada permainan kotor yang berdampak negatif kepada petani, dimana ada dugaan bantuan seperti pupuk laku dijual.
Informasi yang beredar di masyarakat, cukup banyak bantuan yang sebenarnya diprioritaskan bagi petani, justeru diduga dijual oleh sesama kelompok tani.
“Bantuan bibit, pupuk, obat-obatan pembasmi hama tanaman, manfaatnya tidak dirasakan petani, sebab bantuan ludes dijual beberapa kelompok tani,” ungkap sumber media ini, Selasa (17/4/2018) di Remboken.
Ditambahkannya, bagaimana petani ingin meningkatkan hasil produksi tanaman padi, jagung dan lainnya, sedang bantuan hanya dimanfaatkan segelintir pengurus kelompok tani.
Mirisnya lagi tegasnya, mantan kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Remboken mengetahui hal itu tapi sepertinya tidak ada reaksi apa-apa untuk menyikapi fenomena ini.
“Bahkan berapa unit bantuan kendaraan traktor merk Kubota, harganya per unit mencapai 20 juta lebih juga diduga ikut dijual,” tambahnya lagi.
Sayangnya upaya konfirmasi terhadap mantan kepala BP3K Kecamatan Remboken Jefry Sambul berapa waktu lalu tidak membuahkan hasil, karena yang bersangkutan enggan dikonfirmasi.
“Mohon maaf ada urusan penting, saya tak ada waktu,” jawab Sambul sambil berlalu.
(Ferry Lesar)