Banjir merendam rumah warga. Foto diambil ketika air mulai surut.
Airmadidi-Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sejak Selasa (3/2/2015) sore, hingga Kamis (5/2/2015) hari ini mengakibatkan bencana banjir bagi warga Desa Maen dan Rinondoran Kecamatan Lukupang Timur (Liktim).
Sebanyak 329 rumah warga serta fasilitas umum terdiri dari 5 rumah ibadah, serta 1 unit Sekolah Dasar Negeri Tamba Permai terendam air setinggi hampir 2 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana kali ini.
Terpantau, ratusan korban banjir mengungsi di tujuh titik pengungsian baik di gereja, Hotel Paradise, Balai Desa, Rumah Hukum Tua bahkan ada yang mengungsi ke kebun milik warga.
Menurut Hukum Tua Maen Roy Pitoy, banjir terjadi akibat luapan tiga sungai, masing-masing Sungai Maen Kecil, Sungai Maen Besar dan Sungai Pangisan. Ketiga sungai ini bersatu di Sungai Maen besar kemudian meluap ke rumah penduduk. Akibat derasnya arus sungai Maen Besar hingga menyebabkan tanggul penahan arus jebol di dua titik.
Salah satu rumah ibadah yang terendam air.
“Air begitu cepat naik dan menghantam rumah-rumah penduduk. Arus yang cukup kuat hampir saja menghanyutkan perahu karet milik BPBD. Saat ini sebagian korban banjir masih berada di tempat pengungsian, sebagian lagi kembali ke rumah mereka untuk membersihkan lumpur di dalam rumah. Banyak peralatan elektronik dan perabot rumah tidak bisa diselamatkan. Diperkirakan sementara kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” kata Pitoy.
Sementara itu terpisah, Hukum Tua Desa Rinondoran George Lawendatu saat ditemui dilokasi banjir mengatakan banjir di desanya saat ini selalu terjadi tiap tahun.
“Saat ini saya belum membolehkan warga kembali ke rumah mereka sebab hujan masih terus mengguyur, saya kuatir akan terjadi banjir susulan. Kita menunggu cuaca stabil dan membaik untuk mengijinkan warga kembali ke rumahnya” jelas Lawendatu.(Finda Muhtar)