Manado – Hujan deras yang sering terjadi di Kota Manado Sulut membuat taruna siaga bencana (Tagana) memenuhi kantor gubernur Sulut untuk melakukan evakuasi terhadap bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi melalui simulasi penanganan bencana yang dikoordinir oleh Dinas Sosial Provinsi Sulut.
Simulasi yang diperagakan adalah penanganan korban pasca bencana (tanah longsor, gempa bumi dan banjir). Penanganan para korban bukan hanya secara fisik seperti evakuasi namun juga para korban yang mengalami tekanan jiwa akibat bencana.
“Simulasi itu juga bagaimana memperagakan seorang oknum yang melakukan tindakan kriminal dengan memanfaatkan kesempatan melakukan pencurian barang milik korban bencana,” ujar Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Drs Sanny Parengkuan MAP kepada para wartawan mewakili gubernur Sulut ditemani Kepala Dinas Sosial AG Kawatu SE MSi.
“Peristiwa bencana alam menimbulkan kerugian yang cukup besar setiap tahun, dan dalam banyak hal bahkan telah memusnakan berbagai hasil pembangunan. Karena itukesiapsiagaan tagana sangat menentukan penanganan bencana tanggap darurat, ujar Kawatu
Dia juga menyebutkan, Tagana yang terdaftar di daerah ini berjumlah 824 personil, mereka itu merupakan tenaga sukarela yang dipersiapkan, membantu pemerintah daerah dalam program penanggulangan bencana. (Rizath Polii)