Manado, BeritaManado.com — Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan Niaga Bahasa (Literasi Kewirausahaan bagi Sahabat Bahasa Sulut Hebat), Rabu (15/11/2023) di The Sentra Hotel.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Generasi Muda Terbina Literasi dan turut melibatkan peserta dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, pelajar, komunitas dan lainnya.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara, Januar Pribadi saat membuka kegiatan mengatakan, ketika menginisiasi acara Literasi Kewirausahaan bagi Sahabat Bahasa Sulawesi Utara, dirinya dipenuhi oleh banyak harapan.
“Saya berharap, selain pembahasan tentang kewirausahaan, kegiatan ini dapat memberi inspirasi dan dorongan bagi generasi muda, yaitu Sahabat Bahasa Sulawesi Utara, untuk menyelami dunia kewirausahaan,” ujar Januar.
Kewirausahaan diyakini dapat menjadi faktor pendorong kemajuan suatu negara.
Hal tersebut dapat dipahami karena sejumlah kecil wirausahawan dapat menciptakan lapangan pekerjaan (kepada yang lainnya), sehingga memberikan efek positif bagi perekonomian negara.
Perlu Sahabat Bahasa ketahui, Indonesia memerlukan sedikitnya 4 juta wirausahawan baru yang turut mendorong penguatan struktur ekonomi.
Mengapa? Karena saat ini jumlah wirausahawan di dalam negeri baru sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.
Apabila dihitung dengan populasi penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, itu berarti, jumlah wirausahawan nasional baru mencapai 8,06 juta jiwa.
Angka 3,1% ini sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2%.
Akan tetapi, Indonesa perlu meningkatkan jumlah wirausahawan lagi untuk mengejar capaian negara tetangga, sebagai contoh, Singapura yang saat ini sudah mencapai angka 7% dan Malaysia berada pada level 5%.
Untuk meningkatkan jumlah wirausahawan, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara ikut berupaya mempersiapkan generasi muda melalui literasi kewirausahaan.
“Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, ia harus meningkatkan pemahaman kewirausahaannya terkait dengan usaha yang akan ia rintis, cara pengelolaan usaha, strategi yang dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan tersebut, cara mengantisipasi dan mengatasi problematika yang muncul, dan lainnya. Di sinilah pentingnya kita memiliki bekal sebelum memulai usaha, seperti pengetahuan kewirausahaan yang dibagikan hari ini,” kata Januar.
Januar pun berharap, literasi tentang dunia kewirausahaan, mengenali kekuatan dan potensi yang dapat digali dari pribadi masing-masing ini akan bermanfaat dalam membentuk masa depan Sahabat Bahasa.
Penyampaian dari para pemateri telah menunjukkan dampak dari kewirausahaan, dengan menekankan gagasan bahwa kesuksesan tidaklah terbatas pada jalur tradisional.
Kesuksesan tidak hanya dapat dilakukan dengan menaiki tangga birokrasi, tetapi dapat dilakukan pula dengan menciptakan tangga itu sendiri.
“Kewirausahaan membuka pintu inovasi, kesanggupan mengatasi kesulitan, dan kemampuan menorehkan jejak pada jalur kita dalam mengejar kesuksesan,” kata Januar.
Sebelum mengakhiri kegiatan, Januar mendorong setiap orang yang ada di sini untuk membawa obor literasi kewirausahaan.
“Biarkan obor ini menerangi perjalanan literasi yang akan kita tempuh. Jadikan obor ini sebagai pemandu kita untuk bertanya, berkarya, dan berinovasi. Pada setiap risiko, baik itu besar maupun kecil, terdapat kesempatan untuk membuat perbedaan. Marilah kita memiliki satu keyakinan bahwa sukses bukanlah suatu tujuan, melainkan suatu perjalanan yang diperkaya oleh semangat kewirausahaan,” pungkas Januar.
(***/srisurya)