Manado – Indonesia sedang berperang melawan narkoba, bahkan bukti dari perang tersebut, pemerintah membenarkan adanya hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba.
Upaya sosialisasi anti narkoba pun terus dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN), termasuk didalamnya BNN provinsi Sulawesi Utara, seperti pada Jumat (16/9/2016) kemarin di Aula Korem 131/Santiago bekerjasama dengan Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 131 berserta jajaran serta diprakarsai oleh Kasi Intel Kolonel Inf Ario Prawisesa mengadakan Sosilaisasi P4GN dan Pameran Anti Narkoba.
Kepada BeritaManado.com, mewakili Danrem 131/Santiago, Kolonel Inf Ario Prawisesa mengatakan, permasalahan narkoba kini telah menjadi permasalahan seluruh bangsa yang dampaknya telah merambah ke hampir seluruh negara, bahkan di Indonesia sendiri jumlah pengguna narkoba cenderung semakin meningkat, padahal eksekusi kepada para terpidana hukuman mati pun sudah berlangsung sebanyak tiga kali dalam dua tahun terakhir.
“Penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya tentu saja membawa dampak yang luas dan kompleks, termasuk berpengaruh pada meningkatnya kriminalitas karena didorong kecanduan narkoba. Kegiatan ini dilakukan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan kita yang juga sebagai orangtua karena pengguna narkoba semakin banyak, meski hukuman mati sudah dilaksanakan,” ujar Ario.
Sementara itu, Kepala BNNP Sulut Kombes Pol Dwiyanto Ch Sumirat yang menjadi pemateri menyampikan, orangtua wajib memberikan perhatian yang khusus kepada putra-putrinya dan harus meluangkan waktu untuk memperhatikan pergaulan anak-anak.
“Berikan anak rasa cinta dan kasih sayang serta kepedulian yang tinggi agar mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif, terutama sekali lagi penyalahgunaan narkoba dimana sebuah bangsa akan hancur, jika generasi mudanya rusak dan generasi muda akan rusak apabila kita tidak mampu melakukan pengasuhan dan bimbingan dalam aspek spiritual, nilai dan perilaku keagamaan yang sebaik-baiknya,” kata Sumirat. (srisurya)