Manado, BeritaManado.com — Klabat kembali menjadi pusat Young MindUniversitaszs for Professional Success”, Selasa (19/9/2023).
Penggemblengan pikiran dan aspirasi para pemuda dilakukan dengan meresapi hakikat kedisiplinan yang bisa mengukir kesuksesan profesional.
Dihadiri oleh tak kurang dari 1.500 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta dosen-dosen dan Dekan Fakultas, Dr. Elvis R. Sumanti, MFM, kuliah umum ini mencuri perhatian banyak pihak.
Bukan hanya karena skala acaranya, namun juga pembicaranya yang sangat berkaliber.
Menggandeng Kolonel Marinir Dr. Budi Santoso M.A.P, M.Tr Opsla dan Laksamana Pertama Askasri P.S.C, S.Ikom, M.Sc, M.A, Direktur Pendidikan dari Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Laut, acara ini menjadi platform penting dalam membahas bela negara.
Pada sesi awal, para peserta diajak untuk memahami konflik dan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia dari luar negeri.
Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia tidak hanya bersifat internal, namun juga eksternal.
Permasalahan seperti klaim wilayah, isu terorisme, hingga persaingan ekonomi global menjadi beberapa contoh ancaman yang real.
“Namun, sebelum menjawab tantangan tersebut, kita perlu memahami siapa kita. Karakter bangsa, yang merupakan kualitas perilaku kolektif kebangsaan, menjadi penekanan dalam diskusi. Ini bukan hanya tentang identitas, namun juga tentang kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara yang tercermin dari pikiran, hati, rasa, karsa, dan fisik kita,” ujar Kolonel Budi.
Mengutip empat pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, pembicara menegaskan bahwa fondasi bangsa sudah sangat kuat.
Namun, tantangannya adalah bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perbincangan mendalam, peserta memahami nilai-nilai yang bersumber dari Pancasila, mulai dari nilai religius, kebangsaan, keselarasan, kerakyatan, hingga keadilan.
Sementara dari sisi NKRI, nilai kesatuan wilayah, persatuan bangsa, dan kemandirian menjadi tiga poin.
Meski memiliki fondasi yang kuat, Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai fenomena sosial yang cukup mengkhawatirkan.
Mulai dari kepemimpinan, korupsi, pendidikan, moralitas yang merosot, hingga isu-isu seperti LGBT.
Selain itu, posisi Indonesia dalam peringkat SDM global saat ini ada di peringkat 130 dari 199 negara, sebuah posisi yang tentunya memerlukan perbaikan.
Sebagai negara dengan populasi besar dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju.
Ini bukanlah mimpi, namun sebuah visi yang realistis, yaitu Indonesia Emas 2045.
Namun, untuk mencapainya, diperlukan kerja keras, terutama dari generasi muda.
Mahasiswa Universitas Klabat, sebagai bagian dari generasi muda, diharapkan dapat menjadi generasi emas yang memimpin Indonesia ke puncak kesuksesan.
Dengan dukungan dari dosen dan staf pengajar yang dedikatif, mereka diharapkan mampu mengambil peluang yang ada.
Salah satu program yang diharapkan menjadi katalis bagi perubahan positif ini adalah program Bela Negara.
Dankodiklatal Letjen Marinir Suhartono M.Tr Han menyatakan harapannya agar program ini bisa berkesinambungan di Universitas Klabat dan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan bela negara di universitas tersebut.
Di penghujung acara, ada pesan khusus yang disampaikan oleh Direktur Pendidikan Kodiklatal, yaitu agar mahasiswa Universitas Klabat bisa menjadi pilar bangsa, mendukung perkembangan ekonomi, dan membawa Indonesia menuju era emas pada 2045.
“Dengan semangat dan kedisiplinan, serta didukung oleh pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai bangsa, diharapkan generasi muda Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan,” kata Laksamana Pertama Askasri.
(***/srisurya)