Manado — Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) diajak satu suara menangkal berita bohong atau hoaks yang meresahkan bahkan merugikan sektor pariwisata.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Manado, Gladys Runtukahu, Sabtu (6/10/2018).
Tragedi bencana di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kemudian erupsi Gunung Soputan di Minahasa Tenggara (Mitra), kata dia, dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab dengan menyebar informasi hoaks bahwa Sulut dalam keadaan yang tidak aman.
“Ayo kita tangkal berita hoaks! Sulut aman untuk wisatawan, mari gelorakan Indonesia Bicara Baik,” ucapnya.
Dia berharap masyarakat lebih cerdas menyaring setiap informasi yang disebarkan di medsos. “BMKG menyebut bahwa guncangan di Palu tidak berdampak di Sulut karena jaraknya yang jauh. Kemudian
informasi dari Pos Pemantau Gunung Soputan menyatakan bahwa zona bahaya erupsi Gunung Soputan hanya pada radius 4-6,5 km. Itu faktanya,” kata mantan Ketua Ikatan Sekretaris (ISI) Sulut itu.
Seperti diketahui, gara-gara foto dan video hoaks yang menyebar di medsos, berefek pada pengurangan sekira 50% penerbangan pesawat carter China-Manado.
Selain itu, dikabarkan beberapa grup MICE yang sedianya akan dilaksanakan di Manado juga menunda kegiatan sampai ada informasi resmi dari Pemprov Sulut bahwa Kota Manado aman untuk dikunjungi.
“Ini merugikan. Apalagi sektor pariwisata di Sulut tengah menjadi sorotan nasional karena kunjungan wisman yang naik signifikan, saat ini sudah menyentuh angka 100.000 wisatawan” tuturnya.
(***/Claudia Rahim)
Manado — Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) diajak satu suara menangkal berita bohong atau hoaks yang meresahkan bahkan merugikan sektor pariwisata.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Manado, Gladys Runtukahu, Sabtu (6/10/2018).
Tragedi bencana di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kemudian erupsi Gunung Soputan di Minahasa Tenggara (Mitra), kata dia, dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab dengan menyebar informasi hoaks bahwa Sulut dalam keadaan yang tidak aman.
“Ayo kita tangkal berita hoaks! Sulut aman untuk wisatawan, mari gelorakan Indonesia Bicara Baik,” ucapnya.
Dia berharap masyarakat lebih cerdas menyaring setiap informasi yang disebarkan di medsos. “BMKG menyebut bahwa guncangan di Palu tidak berdampak di Sulut karena jaraknya yang jauh. Kemudian
informasi dari Pos Pemantau Gunung Soputan menyatakan bahwa zona bahaya erupsi Gunung Soputan hanya pada radius 4-6,5 km. Itu faktanya,” kata mantan Ketua Ikatan Sekretaris (ISI) Sulut itu.
Seperti diketahui, gara-gara foto dan video hoaks yang menyebar di medsos, berefek pada pengurangan sekira 50% penerbangan pesawat carter China-Manado.
Selain itu, dikabarkan beberapa grup MICE yang sedianya akan dilaksanakan di Manado juga menunda kegiatan sampai ada informasi resmi dari Pemprov Sulut bahwa Kota Manado aman untuk dikunjungi.
“Ini merugikan. Apalagi sektor pariwisata di Sulut tengah menjadi sorotan nasional karena kunjungan wisman yang naik signifikan, saat ini sudah menyentuh angka 100.000 wisatawan” tuturnya.
(***/Claudia Rahim)