Tempat Spa dan Pijat diduga juga menjadi tempat prostitusi terselebung makin marak di Manado
Manado – Diduga 2 warga Sulut menjadi pasien baru di salah satu rumah sakit milik pemerintah, akibat terjangkit penyakit menular mematikan HIV dari salah satu tempat SPA.
“Benar ada ketambahan pasien HIV, memang sekarang harus diwaspadai penularannya karena kuat dugaan tertular dari hubungan seksual dengan para pekerja tempat SPA plus-plus,” ungkap sumber yang dirahasiakan namanya.
Menyikapi hal ini Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Keperawatan (FK) UNPI, Brayen Lajame menyanyangkan kejadian tersebut.
“Kami menyanyangkan lemahnya pengawasan Dinas Kesehatan kota Manado, sudah menjadi kewajiban Dinas bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap para pekerja Seks Komersil yang diduga mulai menjamur dengan profesi pemijat di sejumlah tempat SPA Manado,” tegas Lajame kepada BeritaManado.com.
Dikesempatan berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Manado, Dr Robby Mottoh saat dihubungi BeritaManado.com melalui telepon seluler pribadinya membenarkan adanya praktek prostitusi di sejumlah tempat SPA Manado.
“Kami sejauh ini melakukan kewajiban dengan menurunkan tim guna melakukan pemeriksaan rutin HIV/AIDS terhadap para pemijat di tempat SPA, serta memberikan penyuluhan terhadap mereka agar tak lagi melakoni pekerjaan melayani seks para hidung belang yang menjadi pelanggan SPA. Namun perlu diakui sejumlah tempat SPA kecil masih luput dari pemeriksaan. Karena banyaknya tempat pijat di Manado, sedangkan petugas terbatas. Dinas Pariwisata terlalu gampang mengeluarkan ijin,” jelas Mottoh kepada BeritaManado.com (risat)