
Manado, BeritaManado.com – Audit secara menyeluruh pembangunan RSUD Manado diperlukan agar tidak mendatangkan masalah dikemudian hari.
Terlebih Wali Kota Manado, Andrei Angouw berencana meminjam kembali anggaran miliaran rupiah kepada PT SMI untuk finishing rumah sakit di Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea itu.
Pengamat Sosial Kemasyarakatan, Octavianus Kerap menyarankan pemerintah mengambil jalur aman dulu.
Langkah tersebut berupa pemeriksaan adiministrasi keuangan selama pembangunan rumah sakit berjalan.
“Kemudian diaudit juga kekuatan infrastrukturnya. Harus dicek, apakah sudah sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan atau belum,” tegas Octavianus Kerap kepada BeritaManado.com, Rabu (9/6/2021).
Edos, sapaan akrab Octavianus mengingatkan agar pengadaan alat kesehatan (alkes) tidak luput dari audit.
Apalagi, nilai Edos, dalam berbagai kasus pembelian alkes cenderung bermasalah.
“Kita bukan menuduh, tapi alangkah baiknya ada antisipasi dari awal agar pemerintahan yang baru tidak kesulitan dikemudian hari,” terangnya.
Audit, lanjut Edos, bisa melibatkan pihak berkompeten seperti kejaksaan dan BPK.
Bahkan jika dibutuhkan menggandeng tim independen.
“Ibaratnya, kita bersihkan dulu yang lama. Kalau sudah aman, baru pembangunan dilanjutkan lagi. Jangan campur aduk karena imbasnya bisa ribet,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, pada Mei 2021 Wali Kota Andrei Angouw bersama Wakil Richard Sualang melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Manado.
Andrei Angouw memeriksa semua ruangan dan mengaku akan mencari solusi agar rumah sakit secepatnya difungsikan.
Menurut Andrei, penyelesaian rumah sakit masih membutuhkan dana sekitar Rp30 Miliar.
Pihaknya, kata Andrei, akan melihat dulu kemampuan APBD dan tidak menutup kemungkinan meminjam lagi ke PT SMI.
Sekadar diketahui, salah satu pembiayaan pembangunan RSUD Manado berasal dari pinjaman PT SMI dengan nilai fantastis Rp120 Miliar.
(Alfrits Semen)